Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mau Berburu Baju Seken dengan Harga Miring? Simak Tips Berikut

HAI Internship - Kamis, 16 Agustus 2018 | 12:23
Seorang pengunjung sedang berburu baju bekas berharga murah di Pasar Poncol, Senen, Jakarta Pusat
Kompas.com

Seorang pengunjung sedang berburu baju bekas berharga murah di Pasar Poncol, Senen, Jakarta Pusat

HAI-Online.com - Kalo ngomongin tren busana, pasti nggak ada habisnya ya sob. Pasalnya tren bakal berubah cepet banget. Tapi uniknya, tren itu bakalan terus berulang.Seringnya terinspirasi kembali pada gaya masa lalu.

Kayak style tahun 90-an yang akhir-akhir ini lagi ada di puncak. Mulai dari dad shoes sampai pakaian training dan atasan kebesaran.

Tapi, buat nyari gaya busana yang kayak gitu nggak mudah, sob. Selain cukup jarang label yang ngeluarin gaya kayak gitu, kalaupun ada juga harganya mahal. Apalagi koleksi retro baru dari label yang terkenal.

Untungnya, ada cara lain nih untuk memperoleh busana yang keren-keren itu dengan harga miring. Di Jakarta, ada Pasar Senen yang bisa dibilang sebagai surga barang-barang bekas berkualitas dengan harga terjangkau.

Dilansir dari Kompas.com, mereka udah keliling di kawasan Pasar Poncol Tradisional, Senen, Jakarta Pusat bareng Urban Sneaker Society (USS) untuk nyari berbagai macam pakaian seken murah dan berkualitas.

BACA JUGA:7 Motor Yang Desainnya Dianggap Paling Mengecewakan

Pasar Poncol dianggap punya ragam pakaian yang lebih banyak dan lebih berkualitas. Selain itu harganya pun murah banget. Sebagian besar nggak dibanderol nggak lebih dari Rp100.000,-.

Tapi sob, walaupun murah, kita juga harus tetap hati-hati nih dalam memilih barang seken. Makanya, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan saat berburu busana seken.

Cari outwear

Di antara celana, kaos, atau busana lainnya, Bhisma Diandra dari Urban Sneaker Society (USS) bilang kalo kita mendingan cari outwear aja. Alasannya, outwear jadi busana yang paling aman karena nggak terlalu sering bersentuhan langsung sama kulit.

Sementara kaos dan celana khususnya, bersentuhan langsung sama kulit dan area berkeringat lainnya. Alhasil kita nggak tahu sehigienis apa busana itu.

"Outwear juga paling mudah dipadu-padankan dengan pakaian sehari-hari, seperti celana atau kaos," katanya.

Mulai dari bawah

Kalau mau nyari busana yang murah, Bhisma bilang kalau kita harus mulai memilih dari area bawah. Pasalnya, busana seken yang ditaro di bagian bawah biasanya jauh lebih murah. Nggak lebih dari Rp100.000,- sob.

Kaos sama celana biasanya dibanderol Rp20.000 - Rp40.000 aja. Lalu untuk outwear kayak jaket dan rompi, harganya mulai Rp60.000 - Rp100.000 aja!

"Kalau pakaian yang digantung di atas harganya biasanya mahal. Mungkin lebih dari Rp150.000," jelas Bhisma.

Tanpa hangtag

Kalo ngomongin asli apa nggaknya barang-barang ini, menurut Bhisma sih sebagian besar semua pakaian bekasnya adalah original. Cirinya sih pakaian itu keliatan sedikit kotor dan nggak punya hangtag.

Makanya, saat belanja kita jangan kegoda dengan barang-barang yang punya hangtag dan kelihatan bersih. Bisa aja barang-barang itu palsu aliasn KW.

Urusan kotor, pakaian bekas yang udah kita beli bisa langsung dicuci, dan nodanya pasti hilang. Makanya pastikan juga kotoran tersebut bisa dicuci.

BACA JUGA:Ketika Senior Menjawab Hal-hal Yang Ditakuti Anak Baru Di Sekolah

Jaga sikap dan hati-hati

Saat mencari pakaian, kita tetap harus jaga sikap dan berhati-hati saat mencari ya, sob. Jangan asal berantakin dagangan karena mentang-mentang barang tersebut barang bekas.

Kalau udah beres mencari dan kita nggak menemukan barang yang kita pengen, sebaiknya kita membereskan kembali barang yang udah agak berantakan. Supaya si penjual nggak kesal.

Selain itu kita juga harus berhati-hati menjaga barang pribadi. Toko-toko kayak gini biasanya cukup ramai. Menurut Bhisma, mending kita pakai pakaian santai seperti celana pendek, sendal jepit supaya nggak terlalu mencolok.

"Terus tidak sering main ponsel, karena meskipun tempat ini sudah aman, tapi enggak tutup kemungkinan memicu kejahatan kalau pakai yang terlalu berlebihan."

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Source :Kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x