HAI-Online.com - Ketika ditanya apakah pernah mencontek, Aqila seorang siswi kelas 12 sebuah sekolah menengah atas di kota Bandung, mengakui dengan malu-malu bahwa dirinya sering melakukan hal itu.
Biasanya ketika musim ujian tengah dan akhir semester, dirinya dan beberapa teman sekelasnya bekerja sama saat mengerjakan soal ujian. Selain saat ujian, ia juga beberapa kali melakukan plagiarisme dari artikel yang ada di internet ketika membuat tugas berupa paper.
Senada dengan Aqila, Yoga juga mengakui bahwa mencontek sudah jadi kegiatan rutin yang ia lakukan saat musim ujian. Yoga yang merupakan siswa kelas 11 sekolah menengah atas di kota Tangerang berkata, bahwa dirinya lebih sering mencontek secara mandiri tanpa bekerja sama dengan teman-temannya.
Beragam hal bisa dijadikan alasan oleh para pelaku kenapa mereka memutuskan untuk mencontek.
“Aku ngerasa nggak pede jawab pertanyaannya, karena kemarin sibuk latihan buat persiapan turnamen minggu depan, jadi sama sekali enggak kepikiran untuk ngulang pelajaran yang akan diujikan besok,” ujar Hana, siswa kelas 10 sekolah menengah atas di kota Jakarta.
Selain nggak percaya terhadap kemampuan sendiri, kemudahan dalam mencontek juga jadi alasan mengapa banyak siswa yang melakukan hal ini. Seperti yang dituturkan oleh Jibran, siswa kelas 11 sekolah menengah atas di kota Bandung. Ia mengaku kalo dirinya sudah mulai menyontek sejak duduk di kelas 8 sekolah menengah pertama.
“Awalnya karena nggak sempet belajar pas mau ulangan. Terus ternyata nggak ketahuan dan nilaiku bagus terus. Akhirnya sampe sekarang di ulangan-ulangan yang susah banget ya aku nyontek aja,” jelas Jibran.
Bikin Rangkuman Materi hingga Menyiapkan Kode
Cara-cara yang dilakukan banyak murid saat mencontek saat ini sudah sangat beragam. Hal ini jadi salah satu alasan kenapa banyak aksi contek-menyontek yang nggak berhasil diketahui guru. Cara-cara tersebut mulai dari sesuatu yang sederhana dan tradisional, hingga kode-kode yang dirancang sedemikian rupa oleh para murid secara eksklusif.
Cara sederhananya, siswa bisa menyembunyikan secarik kertas kecil yang sudah ditulisi dengan kunci jawaban dari pertanyaan ujian yang dihadapi. “Aku tulis key points dari materi ujian di kertas kosong. Terus kertas itu aku lipet kecil-kecil dan aku sembunyiin. Baru abis itu aku keluarin pas ujian,” jelas Yoga.
Lain halnya dengan Yoga yang mengadopsi cara tradisional tapi mandiri dalam mencontek, Aqila menggunakan kode sederhana yang ia terapkan dalam circle pertemanannya.