“Sekolah dimulai pukul 9.30 dan aku memastikan para murid datang tepat waktu,” tegas Rajaram.
Di sekolahnya ada tiga guru termasuk Rajaram, dan seorang kepala sekolah di sekolah kami
Seorang guru sudah tiba di sekolah sebelum rombongan murid pertama yang dijemput tiba di sekolah.
Guru-guru akan tetap di sekolah hingga semua murid diantar kembali dan Rajaram kembali memarkirkan busnya di sekolah.
Bahkan Rajaram mengeluarkan uang sendiri untuk membayar asuransi kendaraan dan bahan bakar untuk busnya.
Setelah berhasil mengadakan bus sekolah, guru yang berdedikasi itu sudah memiliki rencana lain.
Ia ingin membuat sebuah trak di sekolah agar para muridnya bisa latihan lari 100m dan 200 m untuk acara lomba lari sprint.
“Aku berpikir untuk membuat sebuah pagar mengelilingi sekolah dan juga sebuah trak agar agar murid-murid bisa latihan olahraga. Problemny adalah akunggak punya cukup uang,” aku Rajaram.
Itu sebabnya, ia menghubungi para alumni sekolah dan bertanya bila mereka bisa membantu.
Sejauh ini mereka memang terkendala masalah dana, tetapi sang guru yakin mereka akan bisa mengatasinya dengan baik.
“Anak-anak akan termotivasi untuk hadir di kelas bila ada olahraga dan kegiatan lainnya,” tutup Rajaram berharap.