Follow Us

Menteri Pariwisata Ajak Anak Muda Kembangkan Digital Destination dan Nomadic Tourism

Rizki Ramadan - Senin, 02 Juli 2018 | 11:30
Kemenpar Ajak Anak Muda Kembangkan Digital Destination
Kiram/HAI

Kemenpar Ajak Anak Muda Kembangkan Digital Destination

HAI-online.com - Ngaku deh, sekarang ini tempat-tempat yang pengin kita kunjugi pasti kita ketahui dari media sosial. Gara-gara melihat foto-foto indah para selebgram, kita jadi pengin ke mengunjungi langsung tempat di foto tersebut dan bikin foto nggak kalah keren di sana.

Ternyata, fenomena itu menimbulkan tren baru dalam pariwisata. Kementerian Pariwisata saja sampai menggagas program pengembangan Digital Destination.

Singkatnya, Digital Destination adalah tempat-tempat wisata yang populer di dunia maya, viral di media sosial dan banyak disukai di Instagram.

Contoh destinasi digital sekarang ini adalah Pulau Padar, Gunung Bromo, dan Pantai Tanjung Tinggi di Belitong

BACA JUGA: Lebaran di Jogja? Ini Tempat Wisata Di Sekitar Sana Yang Asik Dikunjungi

“Generasi milenial, atau lebih populer disebut ‘Kids Zaman Now’, sering menyebut diferensiasi produk destinasi baru ini dengan istilah “instagrammable’,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata di acara Youth x Public Figure, Jumat 29 Juni lalu yang mengangkat tema "Waktu Indonesia Berlibur"

Lalu, Pak Arief juga bilang, satu lagi program andalan Kemenpar adalah nomadic tourism. Lewat program ini, para turis diajak untuk mengunjung berbagai tempat wisata sekali jalan. Bisa menggunakan kapal yang ada hotel atau mobil bus dengan caravan. Asik abis kan?

"Dua program ini sebagai strategi untuk merebut wisman yang tahun ini ditargetkan 17 juta wisman dan 20 juta wisman pada 2019. Sekarang saya challenge kalian untuk ikut membuatnya," kata Pak Arief Yahya

Kemenpar punya target untuk membangun 100 pasar digital di 34 provinsi dan 10 nomadic tourism.

Ini saatnya kita anak muda ikut pengembangkan dan memasarkan parisiwata Indonesia, sob.

Cultural dan natural resources kita selalu top 20 in the world. Dunia tidak pernah menilai kita di bawah top 20 untuk natural dan cultural resources. Modal kita sudah besar," papar Pak Arief.

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest