Follow Us

Mengupas Tuntas Rahasia Supreme, dari Toko Kecil hingga Mendunia

Bayu Galih Permana - Jumat, 15 Juni 2018 | 21:00
Mengupas Tuntas Rahasia Supreme, dari Toko Kecil hingga Mendunia
https://www.gq.com/

HAI-ONLINE- Kalian semua disini pasti tahu salah satu brand yang lagi hype di dunia, Supreme?

Merk yang satu ini terkenal karena produk-produknya yang memiliki harga yang dianggap nggak masuk akal, karena mahalnya barang-barang mereka.

Nah karena harga yang fantastis dan langkanya barang-barang brand ini membuat produk Supreme terkenal eksklusif.

Dilansir dari laman Highsnobiety, Supreme merupakan produk streetwear asal Amerika Serikat, yang didirikan oleh James Jebbia pada tahun 1994.

Supreme bermula dari sebuah toko kecil di Lafayette Street, New York, dan kini berubah menjadi ikon global.

CEK JUGA: Ini Dia 10 Barang Baru yang Dirilis Supreme, Ada Mesin Pinball!

Menurut laman Harper's Bazaar, sebagian besar pelanggan Supreme berawal dari orang-orang di komunitas skateboard atau dewasa muda.

Kisaran harga awal produk sebenarnya terjangkau untuk kualitas produk yang mereka hasilkan.

Namun, yang mendorong harga melambung adalah produk yang nggak dibuat secara massal.

Perlahan tapi pasti, harga produk Supreme pun kini melambung tinggi.

Lalu, apa yang membuat banyak orang rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk mendapatkannya?

Seperti trend lainnya, Supreme menjadi lebih populer ketika para artis-artis terkenal yang mulai memakainya.

Ketika seniman seperti ASAP Rocky, Tyler the Creator, dan Kanye West mengenakan busana berlogo Supreme, brand dengan prinsip gaya swag ini pun menjadi buruan pecinta hip hop.

Dari hanya komunitas skateboard, penggemar Supreme merambah pada komunitas hip hop yang semakin marak seiring berkembangnya musik rap dan trend hypebeast.

Taktik Supreme untuk menarik hati banyak orang adalah membuat pasokan yang terbatas, relatif terhadap permintaan.

Tidak seperti merek skate lainnya, bahkan merek sekelas Nike dan Adidas, Supreme nggak pernah memiliki persediaan barang dagangan yang konstan.

Jadi, produk Supreme nggak tersedia bagi pelanggan untuk berbelanja kapan saja mereka mau.

CEK JUGA: Koleksi Terbaru Supreme x Levi's Untuk Spring/Summer 2018

Supreme terkenal dengan cara mereka merilis koleksi dan desain baru dalam jumlah terbatas dan waktu tertentu.

Setelah barang terjual habis, pihak Supreme nggak pernah merilis ulang, dengan demikian produk tersebut tak akan pernah kembali muncul.

Pada dasarnya, Supreme mengubah setiap koleksi yang mereka buat menjadi edisi terbatas.

Bagi pecinta hypebeast atau sneaker, tidak ada dua kata yang lebih ajaib dari kata 'limited edition'.

Item edisi terbatas adalah emas bagi pasar barang bekas atau preloved karena mereka memiliki kualitas satu-satunya yang nggak dapat ditolak oleh kolektor.

Preloved telah mengubah Supreme menjadi semacam subkultur dalam seluruh komunitas hypebeast.

Banyak remaja yang rela mengantre selama berjam-jam untuk mendapatkan desain baru dari Supreme, sebelum menjualnya kembali kepada penggemar streetwear.

Biasanya, penggemar streetwear ini rela membayar dengan harga berapa pun yang akhirnya mendorong melambungnya harga produk yang ditawarkan.

Orang-orang yang membeli barang-barang itu bisa menjualnya kembali setelah mendapatkan harga yang lebih tinggi.

Inilah yang kemudian menciptakan 'lingkaran setan' dan membuat harga produk Supreme meroket tajam.

CEK JUGA: Wah, Gila, Sih! 135 Produk Supreme Dilelang. Total Penjualan Mencapai Rp 14 Miliar!

Sekarang, produk ini telah mencapai puncaknya, bahkan di Singapura, ketika 'Louis Vuitton x Supreme' dirilis, banyak orang rela antre berhari-hari demi mendapatkannya.

Setelah barang-barang tersebut dijual kembali di pasar barang bekas, penawaran terus berdatangan dengan harga hingga dua kali lipat dari harga sebelumnya.

Hingga saat ini, popularitas Supreme belum meredup dan permintaan akan produk ini pun semakin meningkat tajam.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Menguak Rahasia Supreme, dari Toko Kecil hingga Jadi Ikon Global"

Source : kompas.com

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest