:blur(7):quality(50)/photo/2021/05/28/1jpg-20210528041750.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/10/16/3489279249.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/07/04/dead-bachelors-its-you-profi-20210704012811.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2021/05/26/img_20210526_142440jpg-20210526022500.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/04/01/1988741853.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/05/17/2500045415.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/08/20/3183866039.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/05/03/2526885739.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2023/01/21/1jpg-20230121125951.jpg)
Riset dilakukan oleh peneliti dari Seoul National Univerity, Korea Selatan, dengan menganalisis data dari 133.608 orang dewasa berusia 40-69 tahun.
Durasi tidur memang diyakini berpengaruh pada hormon yang terkait dengan nafsu makan, asupan kalori, dan penggunaan energi.
"Untuk mempromosikan kesejahteraan secara keseluruhan, orang dewasa sebaiknya tidur tujuh hingga delapan jam per malam," ucap Claire Kim, selaku pemimpin riset.
Berdasarkan riset, sebesar 11 persen cowok tidur kurang dari enam jamdan 1,5 persen lainnya tidur lebih dari 10 jam setiap harinya.
Persentase cewek yang kurang tidur berada pada angka 13 persen, sedangkan yangterlalu banyak tidur mencapai 1,7 persen.Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Hati-hati, Terlalu Banyak Tidur Tingkatkan Risiko Kematian Dini "