3 Pesepakbola Asia yang Pernah Masuk Ballon D'Or Namun Nggak Memenangkannya

Fadli Adzani - Jumat, 13 April 2018 | 03:00

HAI-ONLINE.COM - Ballon D'Or atau Bola Emas merupakan sebuah penghargaan tahunan yang diberikan kepada seorang pesepakbola yang memiliki prestasi serta kemampuan gemilang di lapangan hijau.

Selain itu, Ballon D'Or telah berlangsung sejak tahun 1956 dan diinisiasikan oleh Asosiasi Sepak Bola Perancis.

CEK JUGA: 5 Pesepakbola Asia Terbaik yang Pernah Main di Eropa

Nama-nama pemain Legendaris seperti Bobby Charlton, Zinedine Zidane, Ruud Gullit, George Best, Franz Beckenbauer pun telah memenangkan penghargaan paling bergengsi di individu pesepakbola.

Nah ternyata, ada beberapa pesepakbola Asia yang pernah masuk nominasinya, namun tidak memenangkannya.

Tapi, masuk dalam nominasinya saja sudah menjadi prestasi besar, lho, karena bukan sembarangan pesepakbola yang dapat masuk ke dalam ajang penghargaan itu!

Berikut ini adalah 3 pesepakbola Asia yang pernah masuk nominasi Ballon D'Or:

1. Hidetoshi Nakata

5 Pesepakbola Asia Terbaik yang Pernah Main di Eropa

Pada 2001, Hidetoshi Nakata, pesepakbola asal Jepang, masuk ke dalam jajaran nominasi Ballon D'Or. Selama kariernya, ia bermain untuk tim-tim Eropa seperti Perugia, AS Roma, Parma, Bologna, Fiorentina bahkan Bolton Wanderers. Nggak heran kalau dia menjadi orang Asia yang masuk nominasi Ballon D'Or 2001.

2. Park Ji-sung

Kalau ngomongin sepak bola Korea Selatan, nggak afdol rasanya kalau nggak masukin nama Park Ji-sung. Ia pernah masuk ke nominasi Ballon D'or 2005, namun sama sekali tidak mendapatkan voting.

Kini, ia menjadi ambasador dari Manchester United. Ia pernah bermain untuk klub-klub Eropa seperti PSV Eindhoven, Manchester United hingga Queens Park Rangers!

3. Shunsuke Nakamura

Lagi-lagi dari Jepang, yap, ada Shunsuke Nakamura, yang pernah masuk nominai Ballon D'Or pada tahun 2007. Selama kariernya, ia telah bermain untuk tim-tim seperti Reggina, Celtic, Espanyol dan kini, di usianya yang ke-39 tahun, masih bermain untuk Jubilo Iwata.

Editor : Hai