HAI-online.com -Dari hari ke hari, HAI sering menerima email dari siswa SMA yang jadi panitia sebuah acara, entah itu pensi atau seminar. Isi pesannya adalah ajakan media partner
Tapi, HAI sering heran dengan email tersebut. Kok, cara mengirimnya gini amat, sih.
Ternyata keheranan ini juga dirasakan oleh rekan HAI sesama media dan rekan HAI yang kerja di perusahaan.
Kalau sudah menerima email bikin alis mengkerut, isi email dibaca dengan setengah hati jadinya.
Kalau kamu sekarang tergabung di kepanitiaan sekolah, coba kasih tau temen-temen dari divisi humas, sponsorship atau publikasi untuk memerhatikan lagi etika berkirim emailnya. Jangan sampai kebiasaan buruk ini dilakukan:
1. Kirim Email Tanpa Subjek
Kesalahan ini bikin bingung penerima email. Biasanya si pengirim hanya melampirkan proposal acaranya terus langsung mengirimkan ke alamat email yang ia ketahui.Subjek email itu penting bagi penerima agar ia mengetahui dari awal isi dan maksud email. Selain itu, dengan subjek, penerima jadi bisa mengategorikan jenis email mu.
Gunakan subjek email yang jelas, seperti "Ajakan Kerja Sama Media Partner Pensi SMA X Jakarta".
2. Salah Menyebutkan Nama Perusahaan
Walau nggak banyak jumlahnya, tapi tiap kali ada yang salah sebut nama HAI menjadi HI, cukup bikin keki, sih. Dalam hati, "Ini si pengirim sebenernya tau nggak sih sama HAI? Kalau belum kenal-kenal amat gimana bisa kerja sama?"Jadi, pastikan dulu penulisan nama penerima email tepat. Nggak salah ketik.
BACA JUGA:10 Tanya Jawab Soal Pengajuan Sponsorship Langsung Dari Bosnya