Pada 2 Februari 2015, Chelsea setuju untuk meminjamkan Salah ke tim Italia, Fiorentina, selama 18 bulan. Ditukar dengan Juan Cuadrado
Pada 6 Agustus 2015, Salah dipinjamkan ke AS Roma dengan pilihan untuk mengontrak dirinya secara permanen. Di akhir musim, Salah mendapatkan penghargaan Player of the Season di Serie A, dan menjadi pencetak gol terbanyak AS Roma dengan 15 gol dan 6 assist. Bahkan, ia pernah mencetak hat-trick untuk AS Roma ketika melawan Bologna pada 6 November 2015.
Sukses di Liverpool FC
Mendapatkan predikat Player of the Season di AS Roma ternyata membuat Salah diincar oleh klub-klub elit Eropa lainnya, salah satunya Liverpool, tim dari Inggris yang berhasil mengontrak Salah secara resmi pada 22 Juni 2017. Salah juga menjadi pemain Mesir pertama yang bermain untuk Liverpool.
Banyak yang mengatakan kalau Salah merupakan pembelian terbaik Liverpool pada musim ini. Gimana nggak, ia sudah mencetak 36 gol di musim pertamanya. Itu berarti, Salah merupakan pemain Liverpool dengan gol terbanyak di musim pertamanya.
Kariernya di Liverpool menjadi bukti kalau Salah saat ini menjadi salah satu pemain paling “berbahaya” dan tentu saja, diincar oleh klub-klub besar dunia. Nggak berlebihan rasanya kalau menyebut Salah sebagai salah satu pesepakbola elit dunia bersama dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Berhati Mulia
Walau sudah berada di derajat yang tinggi, Salah nggak pernah lupa akan kampung halamannya. Bahkan dirinya selalu kembali ke Nagrig setiap bulan Ramadan tiba hanya untuk memberikan hadiah kepada anak-anak di sana.
Ia juga membelikan alat-alat gym untuk sebuah pusat olahraga di sana, membangun lapangan bola yang terletak di sekolah Ayyad Al-Tantawy, tempat dulu ia menimba ilmu, dan bahkan memberikan uang untuk para pasangan yang ingin menikah di sana. Lebih dari itu, Salah telah memberikan harapan baru nggak hanya untuk Nagrig, namun juga untuk Mesir.
Kamu mau tahu apa yang Salah lakukan ketika rumahnya kemalingan saat dirinya sedang memperjuangkan sepak bola negaranya di Stadion Alexandria? Bukannya menghukum sang maling, ia malah memberikan uang kepada maling tersebut untuk mencari pekerjaan.
Salah merasa bahwa setiap orang memiliki kesempatan, kesempatan untuk memperbaiki diri mereka masing-masing, terutama mereka yang ada di negaranya.
“Ia melakukan sebuah pekerjaan yang luar biasa. Kamu mau tahu apa rahasianya? Kesopanannya. Dia seorang superstar namun hidup sebagai seseorang yang sederhana. Ia menggunakan kemampuannya untuk melayani negaranya. Kamu bisa melihat seberapa penting Mesir untuknya ketika dia sedang menyanyikan lagu kebangsaan,” ujar Mahmoud Fayez, asisten manajer timnas Mesir.