Follow Us

Memprediksi Kiprah Lineage2: Revolution di Indonesia, Bisakah Mengembalikan Kejayaan MMORPG?

Rizki Ramadan - Sabtu, 17 Maret 2018 | 14:00
Lineage2: Revolution
Rizki Ramadan

Lineage2: Revolution

HAI-online.com - Masyarakat Indonesia sangatlah akrab dengan video game. Kalau kamu perhatiin, banyak anak-anak muda hingga orang dewasa di pinggir jalan atau di depan warung fokus menatap layar kaca smartphone-nya, bukan bales chat, tapi sedang main game. Ini merupakan pemandangan yang sering terlihat di sekeliling kita sejak industri smartphone merajalela.

Salah satu game yang kini sangat-amat digemari oleh masyarakat dunia, terutama di Indonesia, adalah Mobile Legends: Bang-bang. Menurut Moonton, (pengembang game Mobile Legends: Bang-bang) per Desember tahun lalu, ada 8 juta pemain aktif di Indonesia yang bermain setiap harinya. Jumlah unduhan game itu saja sudah mencapai 35 juta kali di negara kita. Pastinya, saat ini angka-angka tersebut sudah meningkat.

Melihat adanya respon baik dari masyarakat terhadap game di smartphone, para perusahaan pengembang video game berlomba-lomba untuk menciptakan game yang bisa mendulang kesuksesan besar, seperti Netmarble salah satunya, yang pada tanggal 14 Maret 2018 resmi merilis game ber-genre Massively Multiplayer Online Role-Playing Games (MMORPG), Lineage2: Revolution, di Indonesia.

HAI ingin coba memprediksi, apakah Lineage2: Revolution bisa bertahan di pasar gaming Indonesia dan digemari masyarakatnya atau malah berakhir malang dan sepi dari pemain. Selain itu, HAI juga ingin menganalisa, bisakah Lineage2: Revolution mengembalikan kejayaan game MMORPG di Indonesia seperti dulu kala?

BACA JUGA: Lineage 2: Revolution Akhirnya Tiba Indonesia!

Mengenal MMORPG dan Sejarahnya di Indonesia

Lineage2: Revolution
Game bukanlah anak kemarin sore di Indonesia. Sejak kedatangan internet, Indonesia telah dihuni oleh banyak “warung” yang menyediakan puluhan komputer berisikan berbagai macam game untuk dimainkan. Sebut saja Nexia, Gunbound hingga Ragnarok Online yang merupakan segelintir pionir game online yang disukai anak muda pada awal 2000-an.

Nggak terkecuali game MMORPG seperti Risk Your Life (RYL), Rising Force (RF) Online, Ragnarok Online (yang kini sedang gencar-gencarnya untuk comeback) hingga Seal Online, di mana para pemainnya berlomba-lomba untuk membuat karakter dengan level tertinggi, item yang langka dan mahal, memenangkan peperangan antar guild (skuad) hingga jual-beli item in-game.

Buat para penggemar game-game MMORPG, pasti kalian udah nggak asing lagi dengan situasi dimana kamu harus farming terus-menerus untuk mengejar level, bernegosiasi dengan player lain demi mencapai sebuah persetujuan dari aktivitas jual dan beli item, menyambangi dungeon yang berisikan monster-monster ganas demi sebuah item dan exp, hingga “menikah” dengan pemain lain di dalam game-nya.

Satu ciri khas game-game MMORPG yang menarik adalah, kamu berkuasa penuh terhadap karakter yang kamu buat di awal. Kamu bisa menentukan karaktermu berjenis kelamin cowok atau cewek, bagaimana model rambutnya, warna kulitnya bahkan hingga besar atau kecilnya mata dari karakter yang akan kamu mainkan dalam jangka waktu yang panjang.

Nantinya, hal-hal yang udah HAI jelasin di atas pasti bakal kalian temukan juga ketika kamu mengunduh dan mulai main Lineage2: Revolution. Perbedaannya adalah, game-game di atas dimainkan lewat PC atau laptop, kalau Lineage2: Revolution lewat smartphone.

BACA JUGA: 5 Fakta Tentang Tencent Games, Perusahaan Yang Menguasai Games Favorit Kita.

Halaman Selanjutnya

Kejayaan MMORPG di Indonesia
1 2 3

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest