Follow Us

Ini 5 Pemain yang Gagal di Musim Pertama Liga Inggris, tapi Jadi Bintang di Musim Kedua

- Selasa, 06 Maret 2018 | 08:15
5 Pemain ini tampil jelek di Musim Pertama Liga Inggris tapi jadi pahlawan di musim kedua
Hai Online

5 Pemain ini tampil jelek di Musim Pertama Liga Inggris tapi jadi pahlawan di musim kedua

HAI-Online.com - Umumnya, pemain yang baru datang ke sebuah klub butuh waktu buat adaptasi. Makanya, nggak semua pemain yang baru dibeli bisa tampil gemilang di awal musim. Mereka buat berarti nggak punya skill. Mereka cuma butuh waktu, asek....

Eh, tapi ini serius, lho. Nggak percaya?

Coba lihat enam pemain ini. HAI melansir dari berbagai sumber, 5 pemain ini ngebuktiin kalo mereka cuma butuh waktu buat bersinar. Cekidot!

1. Patrice Evra (Manchester United)

Patrice Evra
Diboyong dengan harga 5,5 juta poundsterling dari AS Monaco pada 2006, Patrice Evra jelas salah satu rekrutan terbaik Sir Alex Ferguson. Tahun 2014 ia hengkang dari United, seiring dengan pensiunnya Opa Fergie. Namun selama berkarir di MU, Evra tercatat sebagai bek kiri terbaik di dunia.

Tapi musim pertamanya di MU, nggak begitu cemerlang. Paling menyakitkan ketika United kalah 3-1 dari rival sekota Manchester City. Evra jadi korban kambing hitam fans United. Gara-gara pertandingan itu, doi sampe nggak dibawa ke Piala Dunia 2006. Tapi hal itu sirna ketika musim kedua bareng MU.

Evra berhasil menggeser Gabriel Heinze, John O’Shea, dan Silvestre, dan merebut hati Fergie biar jadiin doi bek kiri utama dan bahkan terus bermain di klub ini setelah sang manajer pensiun, sebelum akhirnya pindah ke raksasa Serie A, Juventus.

UDAH TAU BELUM? Jika Arsene Wenger Dipecat, Thiery Henry Siap Latih Arsenal! Setuju?

2. Michael Essien (Chelsea)

Michael Essien, anak kesayangan Mourinho
Essien adalah pembelian termahal Chelsea, ketika The Blues mulai nggak pikir panjang soal gelontorin banyak duit. Diboyong dari Lyon pada 2005 dengan mahar sebesar 24,4 juta poundsterling. Tapi pembelian mahal itu rasanya nggak sebanding sama kontribusi Essien di awal musim bareng Chelsea.

Kedatangan Michael Ballack di musim panas selanjutnya bikin posisi Essien dalam ancaman besar. Tetapi pemain asal Ghana ini meresponnya dengan secara konsisten tampil luar biasa dan menjadi salah satu pemain terpenting Chelsea. Sayangnya, pemain yang kini merumput di Indonesia ini mengalami dua cedera serius yang memaksanya mengalami penurunan dini dalam performa.

3. Javier Mascherano (West Ham United)

Pertama kali datang ke West Ham United bersama Carlos Tevez, Mascherano emang nggak nunjukin performa terbaiknya. Buktinya 8 kali kalah dan sekali imbang dalam 9 pertandingan awal The Hammers sampai terpuruk di zona degradasi. Alhasil Mascherano sering dicadangkan.

Pihak West Ham juga nggak mencegah Mascherano dipinang oleh Liverpool di akhir musim. Bersama Steven Gerrard, Xabi Alonso, Mascherano mulai membangun karir gemilangnya di sepakbola Eropa. Musim pertamanya di Anfield, Mascherano cuma nunjukin kehebatannya di Liga Champions. Baru di musim selanjutnya, doi tampil konsisten bareng The Reds di kancah domestik. Sampai tahun 2010, Mascherano diboyong Pep Guardiola ke Barcelona dan jadi pemain penting Baulgrana.

4. Robert Pires

Robert Pires
Digadang-gadang sebagai The Next Marc Overmars nggak bikin Pires sukses di musim awal bareng Arsenal. Diboyong ke Arsenal setelah Euro 2000, Pires harus bekerja keras nunjukin skillnya. Tapi di musim berikutnya, bersama Patrick Viera dan Thiery Henry, Arsenal jadi klub yang sulit dikalahkan. Siapa lagi kalo bukan ulahnya si Pires. Setelahnya, Pires terus menjadi pemain yang elegan di Arsenal hingga kepergiannya pada tahun 2006.

5. David de Gea

David de Gea berhasil jadi sosok pengganti Van Der Sar
Buat fans United yang nggak ngelihat potensi besar David de Gea bareng Athletico Madrid, pasti nggak terima waktu Fergie ngerekrut doi ke MU. Ada banyak faktor yang bikin musim pertama De Gea begitu buruk di Old Trafford. Antara lain fisiknya sangat kurus, penurunan kolektif Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, dan Patrice Evra, nggak punya pengalaman di sepakbola Inggris, dan beban besar karena main di klub besar.

Namun sejak tampil lawan Real Madrid di fase knock out Liga Champions, De Gea berhasil ngebuktiin klo doi beneran layak buat Manchester United. Bahkan De Gea sanggung bikin fans MU move on dari sosok Edwin van Der Sar.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest