Follow Us

10 Tanda Seseorang Punya Kecerdasan Emosional Rendah, Salah Satunya Cepat Bikin Asumsi

Alvin Bahar - Selasa, 06 Maret 2018 | 04:15
Berkelahi Lagi Justin Bieber Meludahi Seorang DJ
Alvin Bahar

Berkelahi Lagi Justin Bieber Meludahi Seorang DJ

HAI-ONLINE.COM - Nggak cukup memiliki kecerdasan intelegensia, orang yang ingin sukses dalam hidupnya juga wajib mengasah kecerdasan emosionalnya (emotional intelligence/EQ). Penelitian bahkan mengungkap, 90 persen orang yang berada di puncak kesuksesan terbukti memiliki kecedasan emosional yang tinggi. Walau kecerdasan emosional relatif sulit diukur, namun mereka yang punya kecerdasan ini umumnya memiliki kepribadian yang disukai, mampu mengelola emosinya dengan baik, serta mampu membina hubungan dengan orang lain. Meski pun sulit diukur, tetapi ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan seseorang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah, yaitu:

- Gampang stres Setiap orang tentu menghadapi kesulitan-kesulitan, namun jika tantangan itu dengan cepat membentuk sensasi nggak menyenangkan, seperti stres atau kecemasan, kemungkinan kecerdasan emosional Anda rendah. Orang yang kurang mampu menggunakan kecerdasan emosionalnya cenderung akan menyalahkan orang lain serta nggak bisa mengatur mood-nya. Kecerdasan emosional akan membantu kita mengendalikan stres sebelum stres itu menguasai hidup kita. - Sulit Tegas pada diri sendiri Orang dengan tingkat EQ yang tinggi umumnya memiliki perilaku yang baik, empati, dan kebaikan, namun tetap mampu bersikap tegas pada diri sendiri sehingga bisa menghindari reaksi emosi yang nggak perlu.

Cek: Mau Terhindar dari Depresi? Ayo Dekat dengan Alam

- Minim kosa kata emosi Setiap orang mengalami berbagai emosi, tetapi hanya sedikit yang bisa secara akurat mendefinisikan apa yang mereka rasakan. Label emosi yang nggak jelas sering menimbulkan pemahaman yang keliru dan akhirnya memicu pilihan irasional dan kurang produktif. Orang dengan tingkat EQ tinggi memahami apa yang terjadi pada dirinya. Misalnya, kalau kebanyakan orang mengungkapkan perasaannya "sedang nggak enak", mereka yang punya kecerdasan emosional akan melihat lebih dalam lagi apakah yang dirasakan itu "frustasi", "mudah tersinggung", atau "cemas". Makin spesifik kata yang dipakai untuk menggambarkan emosi, makin baik kemampuan kita mengambil tindakan akan perasaan itu. - Cepat membuat asumsi Ciri yang nyata dari orang dengan kecerdasan emosional yang rendah adalah cepat membuat opini lalu malas melakukan konfirmasi. Dengan kata lain, mereka hanya mengumpulkan informasi yang mendukung opininya dan mengabaikan bukti dari pendapat sebaliknya. Biasanya mereka pun akan berdebat keras agar orang menerima pendapatnya. Kondisi tersebut sebenarnya berbahaya bagi seorang pemimpin, karena ia perlu mengumpulkan banyak masukan dari timnya. Ia juga perlu berkomunikasi untuk membangun ide secara efektif. - Menyimpan unek-unek Emosi negatif yang menyertai unek-unek yang disimpan sebenarnya bisa memicu respon stres, seperti sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sampai susah tidur. Melepaskan ganjalan di hati bukan hanya membuat kita merasa lebih baik tapi juga berdampak positif bagi kesehatan. - nggak melupakan kesalahan Kemampuan untuk menjaga jarak dari kesalahan yang pernah dibuat sangatlah penting. Kita nggak melupakannya, tapi menjaga jarak aman sehingga bisa mengingatnya dan belajar dari kesalahan itu demi sukses di masa depan. Tenggelam dalam kesalahan atau kegagalan akan membuat kita gelisah dan cemas, namun melupakannya juga rentan menyebabkan kita jatuh dalam kesalahan yang sama. Kuncinya ada pada kemampuan kita untuk mengubah kesalahan jadi pembelajaran. - Sering merasa nggak dipahami Anda merasa orang lain nggak memahami maksud Anda karena sebenarnya Anda nggak mampu menyampaikan pesan dalam cara yang orang lain pahami. Orang yang punya kecerdasan emosional tinggi akan menyadari apakah ia sudah mengomunikasikan idenya dengan baik. Jika dirasa kurang dipahami ia akan melakukan pendekatan lain. - nggak bisa marah Kecerdasan emosional bukan soal jadi orang yang baik, tetapi mengatur emosi untuk mencapai hasil terbaik. Terkadang, ini berarti kita menunjukkan pada orang lain kita marah, sedih, atau frustasi. Terus-terusan memamerkan emosi berupa rasa bahagia dan positif bukan cuma nggak jujur, tapi juga nggak produktif. Orang dengan EQ tinggi bisa menunjukkan emosi positif dan negatif dalam situasi yang tepat. - Menyalahkan orang lain Emosi berasal dari dalam diri. Terkadang memang lebih mudah untuk menghubungkan apa yang kita rasakan dengan tindakan orang lain. Namun, kita harus bertanggung jawab pada emosi sendiri. nggak ada orang yang bisa membuat kita merasakan apa yang nggak ingin kita rasakan. - Gampang tersinggung Orang yang punya kecerdasan emosional tinggi akan percaya diri dan berpikiran terbuka sehingga nggak mudah tersinggung. Terkadang kita nggak takut membuat lelucon tentang diri sendiri atau membiarkan orang berkelakar tentang kita, karena kita mampu membedakan mana yang bercanda dan mana yang mengolok-olok.

Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "10 Tanda Seseorang Memiliki Kecerdasan Emosional Rendah"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest