HAI-Online.com - Piala Oscar emang jadi primadona insan perfilman dunia sejak 1929. Nggak sedikit juga, aktor, produser, maupun insan kreatif lainnya yang pengen banget megang piala berlapis emas 24 karat itu. Cuma nggak banyak orang yang tahu soal sejarah Piala Oscar. Seperti apa sejarah Piala Oscar?
Jadi, awal mulanya, nggak lama setelah pembentukan Academy of Motion Picture Arts and Sciences tahun 1927, organisasi tersebut ngadain gala dinner di Crystal Ballroom Hotel Biltmore di Los Angeles untuk mastiin tujuan organisasi.
Topik yang intens dibahas saat itu gimana caranya mengapresiasi para pelaku kreatif dunia perfilman. Akhirnya, disepakatinlah buat bikin awarding tahunan berkaitan dengan film. Kemudian baru, deh, diomongin soal bentuk pialanya.
CEK JUGA NIH: Wakanda Jadi Kota Ideal untuk Masa Depan, Apakah Jakarta Bisa seperti Wakanda?
Cedric Gibbons selaku art director dari Metro Goldwyn Mayer - perusahaan multinasional yang bikin berbagai macam produk film di Los Angeles, ngedesain patung ksatria yang berdiri di atas gulungan film. Uniknya, ksatria itu berpose kayak lagi megang pedang tentara salib.
Organisasi itu akhirnya meminta pematung Los Angeles, George Stanley, buat bikin desain buatan Gibbons dalam rangka tiga dimensi. Sejak awarding tersebut digelar pada tahun 1929 di the Hollywood Roosevelt Hotel’s Blossom Room, sebanyak 3.048 patung udah dibikin. Setiap Januari, tambahan patung emas baru dibuat di pabrik pengecoran logam Polich Tallix di Hudson, New York.
Nah, desain piala emang terlihat sama dari tahun ke tahun. Cuma ukurannya bervariasi hingga tahun 1945. Ukuran Piala Oscar 1945 itulah yang dipertahankan sampe sekarang.
Sebenarnya, nama resmi penghargaan ini adalah Academy Award of Merit. Namun, ajang ini lebih terkenal dengan sebutan Oscar yang merupakan nama patung tersebut. Nggak ada kejelasan soal asal usul nama Oscar.
Tapi cerita populer bilang kalo pertama kali ngelihat bentuk piala itu, Margaret Herrick selaku pustakawan akademi yang pada akhrinya menjabat sebagai direktur eksekutif, menilai patung itu mirip dengan pamannya yang bernama Oscar. Uniknya, penghargaan tahunan itu nggak pakai nama 'Oscar' dalam event resminya sampai 1939.
Gara-gara kolumnis Hollywodd, Sidney Skolsky, memakai sebutan Oscar buat kemenangan pertama aktris terbaik Katherine Hepburn. Piala Oscar sendiri dibikin dari perunggu padat dan berlapis emas 24 karat. Gara-gara, kekurangan logam selama Perang Dunia II, selama tiga tahun trofi Oscar dibuat dari semen yang dicat.
Baru abis masa perang, para penerima penghargaan tersebut menerima undangan dari akademi buat ganti pialanya dengan yang berlapis emas. Hmmmm, apresiasi terhadap film sampe segitunya, lho! Lebih dari 80 tahun setelah gala diner di Los Angeles, kini Oscar telah benar menjadi simbol kualitas dan pencapaian tertinggi bagi insan film dunia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Asal-usul Penghargaan Oscar..."