HAI-ONLINE.COM -Pada 1964, Gwynne Evans dan Peter Allen menjadi dua orang terakhir yang dieksekusi dengan digantung.
Wacana penghapusan eksekusi hukuman mati sejatinya sudah berhembus ketika Ruth Ellis yang menembak suaminya di luar sebuah pub di London, Inggris, digantung pada 1955.
Di belahan bumi lainnya, masih ada beberapa negara yang menerapkan hukuman mati hingga hari ini, termasuk Iran, Arab Saudi, juga Indonesia.
CEK JUGA:5 Pesepakbola yang Meninggal di Usia Muda, Salah Satunya Dibunuh Karena Mencetak Gol Bunuh Diri
Terlepas dari itu, hukuman-hukuman mati yang dipraktikkan saat ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan hukuman-hukuman mati yang pernah tercatat dalam buku sejarah pada zaman dahulu kala.
The blood ealge
Matode ini, seperti yang pernah digambarkan oleh History Channel, melibatkan para tahanan yang dibelah punggungnya dengan sebilah pisau, lalu tulang rusuknya dirusak dan dipatahkan menggunakan kapak, terakhir paru-parunya dikeluarkan oleh seorang algojo.
Diinjak gajah
Metode ini pernah populer di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Gajah-gajah itu dilatih untuk membunuh dan menyiksa para tahanan hingga meninggal.
Karena dirasa sangat mengerikan, praktik ini dihentikan pada awal abad ke-19.
Digergaji
Hukuman ini diciptakan masyarakat Persia Kuno. Tahanan akan digantung terbalik dan secara harfiah digergaji di bagian tengahnya, tepat di selangkangannya.