Bahkan, ketika para peneliti membandingkan hasilnya pada beberapa faktor kesamaan lain seperti usia; gender; dan etnis, pertemanan terbukti merupakan indikator untuk menunjukkan aktivitas saraf yang mirip.
Selain itu, tim ini juga menemukan bahwa perbedaan tanggapan fMRI dapat digunakan untuk memprediksi seberapa jarak sosial antara dua peserta.
"Kita adalah spesies sosial dan hidup kita terhubung dengan orang lain," tulis Thalia Wheatly, penulis senior penelitian ini.
"Kalo ingin memahami bagaimana otak manusia bekerja, maka kita perlu memahami bagaimana otak bekerja dalam kombinasi, bagaimana pikiran terbentuk satu sama lain," imbuh profesor psikologi dan ilmu otak di Dartmouth, Amerika Serikat ini.
Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Sepemikiran dengan Teman, Ternyata Ini Alasannya"