Follow Us

5 Fakta Kasus Siswa Aniaya Guru hingga Tewas di Sampang, Jawa Timur

- Jumat, 02 Februari 2018 | 10:30
Jenazah Ahmad Budi Cahyono saat diantarkan menuju lokasi pemakaman
Hai Online

Jenazah Ahmad Budi Cahyono saat diantarkan menuju lokasi pemakaman

"Tadi malam pelaku diamankan di rumahnya tanpa ada kesulitan dan tidak ada perlawanan," ujar Pak Hery Kusnanto.

Saat ini pelaku masih ditahan untuk segera menjalani pemeriksaan. Polres Sampang juga sudah mendatangi keluarga korban untuk menenangkan suasana. Sebab, dikhawatirkan ada pihak keluarga yang tidak terima atas kejadian ini dan berusaha melakukan balas dendam.

"Sebagian anggota sudah ada yang memantau ke rumah korban guna mengantisipasi hal yang di luar dugaan," imbuhnya.

4. Jenazah Korban Telah Dimakamkan

Jenazah Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMAN 1 Sampang, yang meninggal dunia karena dianiaya oleh siswanya berinisial HI, diantar ribuan warga ke tempat pemakaman umum di Jalan Raya Piliang, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Pamekasan, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur, Jumat (2/2).

Secara bergantian, warga dan guru mengusung keranda mayat Ahmad Budi Cahyono. Orang yang mengantar ke lokasi pemakaman di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Pak Syaiful Rahman dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampan, Pak Moh Jupri Riyadi.

Pak Syaiful Rahman mengatakan, peristiwa pembunuhan guru oleh siswa di Sampang ini merupakan yang pertama di Indonesia dan di Jawa Timur. Kejadian ini diharapkan nggak terulang kembali di semua tempat.

“Saya sangat prihatin atas kejadian ini. Semoga ini yang terakhir kalinya,” terang Pak Syaiful Rahman.

5. Sekolah di Jawa Timur akan Dilengkapi CCTV

Setelah kasus ini, Pak Syaiful menambahkan, ke depan semua kepala sekolah harus mengawasi dan memantau setiap kelas. Dengan demikian, kepala sekolah bisa tahu kejadian di sekolahnya.

Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur akan membuat program pengadaan close circuit television (CCTV) di setiap sekolah. Tujuan pengadaan program tersebut untuk memantau semua kegiatan di sekolah dan diharapkan bisa disetujui oleh Gubernur Jawa Timur.

“Kepala sekolah bisa memantau apa saja yang terjadi di sekolahnya. Jangan ada lagi siswa menganiaya gurunya, juga tidak boleh lagi ada guru menganiaya siswanya,” ungkap Pak Syaiful.

Source : Kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest