“At the end of the day, ya karakter saya bisa diingat orang kan. Itu yang penting,” kata Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2013 lewat film Habibie & Ainun (2012) ini.
“I’m very happy jadi Benyamin,” ucap Reza yang begitu senang dapat memainkan karakter Benyamin.
Selama syuting, dia diberikan kebebasan oleh Hanung untuk berekspresi dan berimprovisasi.
“Spirit dan semangatnya ada disitu. Saya bisa bermain-main di film ini,” ujarnya.
Cerita Benyamin Biang Kerok ini bukan kisah di film-filmnya terdahulu. Hanung justru membuat cerita baru dan coba membangkitkan dua karakter, yakni Benyamin dan Pengki, panggilan Benyamin di film Benyamin Biang Kerok.
“Mencari ketawa yang pas seperti Benyamin itu sulit. Saya sampai melihat beberapa film dari almarhum (Benyamin) dan terus mencari bentuk ketawanya seperti apa, tapi ya susah diikuti,” ucap Reza.
Kalo setelah Benyamin Biang Kerok diputar di bioskop mulai 1 Maret 2018 muncul pro dan kontra, terutama pada peran terbarunya tersebut, Reza nggak akan mempersoalkannya.
“Itu yang jadi spesial. Artinya banyak orang yang peduli memikirkan dan membicarakan film ini. Buat saya, it’s a good point,” ucap Reza yang juga meraih Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2016 di film My Stupid Boss (2016) itu.
Artikel ini pertama kali tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jadi Benyamin, Hal Ini Paling Sulit Ditiru Reza Rahadian Dari Sang Komedian"