HAI-ONLINE.COM - Baru lulus, masuk kerja, terus ngehajar lembur terus. Alasannya, uang lembur lumayan, dan ngapain juga di rumah? Padahal, itu nggak bagus lho.
Beberapa waktu lalu, Wahyu "Pinot" Ichwandardi ngasih tau di Twitter soal pekerjaannya di New York. Katanya, kerja di digital agency NYC semua serba cepat, bergegas dan dinamis. Tapi karena managementnya rapi dan efisien, jarang ada lemburan dan tetap bisa punya waktu santai.
“Menurut gue karena: jam kerja yang strict, disepakati juga oleh klien. Anggota tim menguasai bidang kerjanya, jadi bisa mengukur waktu kerja setiap project. Semua project ada track waktunya, dilakukan manual atau otomatis lewat software khusus,” paparnya.
Cek deh: Nggak Semua yang Retro Itu Keren, 5 Fashion Cowok 70an Ini Buktinya!
Ia melanjutkan, meeting in person dibatasi hanya 30 menit, max 1 jam. Sisanya koordinasi online via Slack etc. Sifatnya hanya briefing, kick off atau regroup. Brainstorming ide juga dilakukan online atau lebih casual di cafetaria atau park.
“Setiap hari karyawan harus merekap berapa lama waktu yang terpakai untuk tiap project. Dalam time tracker ada Personal Time, yang tetap dicatat setiap hari. Personal time ini waktu yang dipakai di luar project, misal eksperimen software, cek socmed, diskusi ide etc,” tambahnya.
Lalu gimana kalo ada kerjaan mepet, revisi dadakan? Pastinya bakal overtime, lembur, kerja pas weekend. “Tapi ya itu, ada mekanismenya, semua harus tercatat. Dan ada anggaran khusus yang dibebankan ke klien. Jumlahnya cukup besar,” lanjutnya.
Kenapa hampir nggak ada lembur?
Kenapa mereka strict banget dengan hal ini? Karena bagi mereka, karyawan mutlak harus punya waktu untuk pribadi, di rumah atau dengan keluarga. Atau kegiatan sampingan yang membantu pengembangan karier, skill dan passion karyawannya.
Dengan begini, karyawan akan terjaga stamina kreativitasnya dan optimal dalam bekerja, mengedepankan kualitas.
Garis besarnya: kerja dengan kreativitas juga butuh disiplin.
Kalo lembur gara-gara mood cuma muncul pas malem?
Pekerja profesional yang berpengalaman malah nggak perlu mood untuk kerja, Tinggal merem, kerjaan kelar dng kualitas maksimal. Triknya? Karena berpengalaman, dia punya banyak koleksi template dan solusi kreatif.
“Jadi buat gue, kalo nemu pekerja kreatif bilang "belum nemu mood" berarti emang ngga profesional dan belum berpengalaman,” katanya.
Wah, profesional banget ya!