HAI-Online.com - Di dunia ini, ada banyak banget produk film animasi yang digemari. Bahkan di antaranya, banyak yang cukup sukses meraih keuntungan dengan angka tinggi. Ice Age, Kung Fu Panda, Frozen, Inside Out, atau bahkan yang belum lama ini tayang, Zootopia, adalah beberapa dari sekian banyak judul yang jadi bukti.
Lantas, satu pertanyaan yang kemudian timbul, gimana sih, cara bikin animasi yang segitu kerennya?
Well, nggak perlu jauh-jauh nanya cara bikin film animasi panjang yang bagus, tapi coba aja belajar dulu cara bikin animasi yang sederhana. Buat motivasi awal, main dulu deh ke akun @kratoon di Instagram. Di sana, ada hashtag #kultoon yang dipake khusus buat mempromosikan kuliner Indonesia, lewat bentuk animasi singkat yang unik dan sederhana.
Nah, Andi Martin –CEO Kratoon sendiri bilang kalo bikin animasi itu sebenernya nggak sesusah dan semahal yang dibayangkan. Bahkan, mulai dari gambar yang gampanggampang aja pun bisa. So, buat bikin lo makin pede ‘beranimasi’, ada beberapa cara yang bisa dikulik, nih. Mariii…
Belajar Otodidak
Yap! Salah satu cara untuk belajar secara otodidak mungkin bisa dimulai dengan hadir ke berbagai program workshop soal animasi. Baca banyak artikel dan serap sebanyak-banyaknya informasi juga bisa jadi cara lain. Karena, Andi sendiri udah menunjukan buktinya.
Pasalnya di kantor Kratoon, ada seorang animator bernama Alim, yang jago banget bikin animasi. Padahal, dia nggak pernah menempuh pendidikan formal, melainkan cuma belajar secara otodidak. Maka, dari bukti di depan mata itu, Andi pun mau meng-encourage kita buat mau cari tau lebih dalam, kalau emang kita pengen bisa bikin animasi.
Paling Wajib: Bikin Konsep dan Konten
“Satu animasi itu berhasil apa nggak, ya tetap harus dilihat apakah efektif penyampaiannya. Mau gimana bagusnya animasi, 3D-nya kayak gimana, kalau story telling-nya nggak dapet, ya orang bakal bingung. Ini cerita apa, sih?” beber lelaki yang memang sudah lama berkecimpung di dunia animasi ini.
Untuk itu, konsep dan konten animasi itu bakalan jadi penting banget. Nih, mulai dari karakternya aja udah kudu dipikirin banget. Terus, lewat animasi itu, cerita kayak apa sih yang mau kita sampaikan? Relate apa nggak sama kehidupan kita. Is it such a shareable content or not? Jangan sampai banget, kita udah payah-payah belajar sana-sini bikin animasi, eh, animasinya jadi nggak berhasil viral, cuma gara-gara kita lupa memerhatikan kontennya.
Nggak Perlu Bisa Gambar, Tapi…
‘Pengen sih bikin animasi, tapi kan gue nggak bisa gambar?’
Nah! Hati-hati deh sama pikiran kayak gini kalau lo berhasrat bikin animasi. Pasalnya, animasi kan nggak selamanya kudu dikerjakan sendiri. Lo bisa aja mengajak orang lain yang bisa gambar, untuk menuangkan ide animasi yang ada di dalam otak lo. Istilahnya, bikin hal kayak gini pun harus ada timnya, bro!
Bahkan, untuk menjadikan sebuah produk animasi yang singkat pun, Andi bilang, lo tetep butuh orang lain untuk mengerjakan berbagai aspek yang dibutuhkan. Ada orang yang harus jago meracik sound-nya alias jadi sound engineer. Atau, orang yang jago menuliskan dialog-dialog dalam animasi itu, alias script writer. Lalu, ada juga orang yang harus jadi voice-over (pengisi suara). Kemudian, ada yang jadi tukang gambar, dan juga ada pihak yang ‘menjahit’ semuanya.
Selamat mencoba
(Penulis: Jeanett)