Dari menelusuri langsung ke berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis Penonton Bayaran ini, kami pun mendapatkan gambaran mengenai perputaran uangnya.
Awalnya, beberapa program TV yang membutuhkan PB, kayak acara musik, talkshow, komedi/lawakan, award ceremony, program rohani, dan beberapa special event, melalui talent coordinator di setiap program TV-nya bakal mencari agensi yang punya banyak koneksi PB.
Talent coordinator program TV tersebut bakal menyampaikan kebutuhan PB ke agensi, dari beberapa aspek: jumlah (30-300 orang); kategori (umum, mahasiswa, atau umum+mahasiswa); usia (tergantung segmentasi acara); penampilan (formal, semiformal, atau casual).
Nah, agensi PB ini awalnya mengumpulkan PB dengan cara mencari atau dicari oleh calon PB. Kemudian, agensi ini bakal mencari TV yang membutuhkan PB atau dicari oleh talent coordinator dari program TV tadi. Kalo udah gini, agensi tinggal ngajak-ngajakkin PB yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh program TV.Perputaran uangnya, bakal terjadi kalo udah ada kesepakatan antara pihak agensi/penyedia PB dan talent coordinator dari program TV tersebut. Bayaran para PB biasanya berkisar antara 25,000-100,000 rupiah/orang/program TV (tergantung skala dan segmentasi acara). Lalu, agensi bakal memotong 5,000-15,000 rupiah dari bayaran setiap PB. Para PB tadi yaa, minimal bakal mendapatkan bayaran 20,000 di setiap program TV. Karena minimal, ya jadi masih bisa lebih.
Disclaimer: Info ini merupakan gambaran secara umum, belum tentu semua pengguna jasa penonton bayaran alias PB menggunakan sistem kayak gini.
(Penulis: Jeanett Verica / Pertama dimuat di majalah HAI 10 2016)