Biasanya, sebagaimana yang dikatakan oleh narasumber ini, tim joki memiliki dua tim, yakni Tim iOS khusus pengguna iPhone, dan tim Android.
Hal itu dilakukan karena para pemain Mobile Legends ada yang memakai iOS dan memakai Android, sedangkan pengguna iOS nggak bisa dijokiin sama joki yang pakai Android, sedangkan pemain yang menggunakan Android nggak bisa dijokiin sama player yang pake iOS.
Ada dua tipe player di Mobile Legends menurutnya, yakni yang mencari ketenaran dan ada yang mencari uang dengan kemampuannya.
"Ada yang seminggu dapet 5 juta dari ngejoki. Harga ngejoki pun beragam, ada yang 200 ribu, ada yang 300 bahkan 400 ribu," lanjutnya.
Perlu diketahui, menjadi pro player di Mobile Legends itu banyak untungnya, salah satunya dengan masuk ke dalam clan atau squad. Jangan salah, setiap bulannya, mereka digaji seperti orang kantoran!
Namun, ternyata gaji itu nggak sebesar hasil dari ngejoki, banyak yang menolak masuk ke ranah e-Sports dan lebih milih jadi joki.
"Banyak yang menolak masuk e-Sports karena duit ngejoki lebih gede. Bahkan, ada banyak peraturan di dalam clan, makanya lebih banyak yang memilih ngejoki," ucapnya.
Sebenernya, joki terima jasa kapan pun. Tapi ada satu waku yang mereka hindari. Yaitu saat Mobile Legends baru ganti season. "Karena yang jago-jago di Mythic pada turun semua ke Epic atau Legend."
Seorang sumber HAI lainnya yang suka ngejoki punya cerita unik, nih. Jadi, setiap dia sudah selesai menaikkan peringkat sesuai pesanan dan mengembalikan akun pada klien, ternyata setelah beberapa kali dimainkan si klien itu, peringkatnya turun lagi, tuh.
"Ya gitu deh jadinya kalau skill-nya masih di bawah rata-rata tapi main di level tinggi. Cuma klien gue ini tenang-tenang aja. Katanya, yang penting dia udah pernah sampe peringkat tinggi, terus ia screenshot deh untuk dipamerin," papar narsum HAI ini.
Walah. Gimana, bro, jadi kepikiran untuk pake jasa joki? atau jangan-jangan kamu jadi tertarik ngejoki? hmm