Follow Us

Kenapa Tangan Kiri Kita "Nganggur" Saat Naik Motor Bebek?

Alvin Bahar - Rabu, 03 Januari 2018 | 04:45
Motor Bebek
Alvin Bahar

Motor Bebek

HAI-ONLINE.COM - Sudah hal wajar, saat mengendarai mayoritas motor jenis bebek, tangan kiri dipastikan 'nganggur' nggak melakukan tugas apapun.

Ngegas dan rem depan ada di tangan kanan, rem belakang di kaki kanan dan pindah gigi di kaki kiri. Tangan kiri nggak melakukan apapun, apa penyebabnya?

Misteri terjawab kalo kita kembali ke tahun 1957 saat Honda pertama kali menciptakan prototype motor bebek yang diberi nama Honda Super Cub. Motor ini menggunakan transmisi semi automatic yang memungkinkan pindah gigi tanpa harus menarik tuas kopling.

Ternyata, transmisi jenis ini pertama kali dikembangkan oleh Honda di Jepang dengan tujuan yang unik.

Cek deh: Ini Dia 7 Desain Motor Masa Depan yang Gabungin Gaya Retro dan Futuristik

"Teknologi ini memungkinkan realisasi sepeda motor untuk pengantar 'soba' tetap bisa berkendara dengan satu tangan," ungkap Soichiro Honda, President Director sekaligus pendiri Honda Motor.

Hehe.. ternyata demi para pengantar soba, soba adalah makanan khas Jepang yang kerap diantar oleh para 'Soba Boy' menggunakan sepeda kayuh.

Saat bersepeda, salah satu tangannya sibuk memegang boks besar berisi paket makanan.

Soba boy naik sepeda
Oleh karenanya, orang nomor satu di Honda ini meminta adanya sistem transmisi baru tanpa menggunakan tuas kopling saat berpindah gigi untuk memudahkan pekerjaan mereka sekaligus menggambarkan betapa mudahnya motor jenis bebek ini digunakan.

Pasalnya di era tersebut, mayoritas sepeda motor masih menggunakan kopling manual yang dirasa cukup merepotkan dalam pengoperasiannya.

Seperti dilansir World.honda.com, Transmission Designer dari Honda Motor, Akira Akima yang ditugasi mengembangkan transmisi jenis baru saat itu mengaku telah membuat 8 jenis prototype transmisi semi automatic ini.

Artikel ini pertama kali tayang di GridOto dengan judul "Misteri Asal-Usul Tangan Kiri Nganggur Saat Naik Bebek Terjawab! Ini Alasannya"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest