Ini menjadi bahaya ketika apa yang kita posting cuma demi pencitraan doang. Seseorang yang sudah melakukan pencitraan di media sosial yang berlebihan, bisa membuat dia mulai mengada-ada alias palsu. Misalnya mulai dari location yang kita posting, pakaian, atau bahkan editan foto sendiri yang berlebihan. Demi mendapat pngakuan, seseorang bisa melakukan pemalsuan. Akibatnya seseorang nggak akan percaya diri ketika dia diajak ketemuan di dunia nyata.
4. BIKIN EFEK KONSUMTIF
Katakanlah kita sanggup untuk selalu pergi jalan-jalan ke tempat-tempat baru di muka bumi ini, sehingga kita bisa foto di sana dan posting foto itu di media sosial. Atau kita memang sanggup buat selalu beli baju tiap minggu biar bisa pasang foto outfit of the day (ootd) di media sosial. Tapi, kita bakal jadi orang yang paling konsumtif dan suka menghabiskan uang berkat main media sosial ini.
5. BIKIN STRESS
Sebuah badan penelitian bernama National Citizen Service (NCS) bertanya kepada 1.000 anak muda terkait penggunaan media social mereka. Hasilnya, 88 persen dari anak berumur 12 sampai 18 tahun telah merasakan stres pada satu tahun terakhir, dengan alasan ingin terlihat baik di media sosial, mau ngetop di sekolah dan pergaulan, dan juga ingin mencari pacar. Dengan melakukan usaha yang mengada-ada demi mendapat perhatian dan pengakuan ini memang bakal bikin habis tenaga. Ujung-ujungnya, ya, bikin stres karena nggak akan ada habisnya. Penulis: Maryam Zahida