HAI-online.com -Skena musik Hardcore di Kota Metro, Lampung yang lama tertidur kini coba digeliatkan kembali oleh Freedom, band Hardcore yang baru rebranding di akhir awal tahun 2017 lalu. 10 Oktober lalu, mereka merilis album mini perdananya.
Animo terhadap musik underground di Kota Metro nampaknya sangat tinggi. Namun sayangnya beberapa tahun belakangan ini, event dan gairah terhadap musik bawah tanah ini menurun. Hal ini didasari dengan menurunya semangat pemusik underground di Kota Metro untuk mengadakan event independen. Meski baru hitungan satu tahun. Band yang tumbuh di kalangan komunitas underground Kota Metro ini telah mampu membangkitkan kembali semangat bermusik dan acara-acara independen underground lokal.
“Tujuan kami untuk mengembalikan spirit musik underground terutama Hardcore di Metro Lampung,” kata Dimex.
Band yang digawangi oleh empat personil ini yakni Dimex di vokal, Bastian di Drum, Raes Katar di Gitar, Joe di Bass menggebrak penikmat musik underground pada tanggal 10 Desember kemarin, di Cafe Mama Kota Metro, dengan acara yang bertajuk HARDCORE IS BACK. Dalam Hardcore is Back kemarin sekaligus melaunching mini album, dengan sebanyak 6 lagu.
“Selain untuk membangkitkan semangat bermusik underground. Kami juga dalam acara ini bertujuan untuk, temu kangen kawan-kawan lama, sesama pemusik underground yang sudah banyak vacum,” kata dia.
Dengan mini album yang bertajuk Revolusi Keadilan, Dimex dan kawan-kawan telah mampu memberi hiburan musik yang berbeda.
“Kami berharap ada keadilan baru di negeri ini. Yang benar ya benar yang salah ya salah, karena banyak kejadian orang miskin dipenjara orang kaya dibiarkan bebas, dalam kata lain Hukum di Indonesia bisa di Beli” kata Dimex tentang albumnya itu.
Salut untuk Freedom.
(Penulis: Debbie Setya)