Follow Us

Patut Dihindari, Ini 5 Contoh Praktik Korupsi di Keseharian!

Alvin Bahar - Jumat, 17 November 2017 | 06:00
Nyontek di kelas
Alvin Bahar

Nyontek di kelas

HAI-ONLINE.COM - Kasus korupsi nggak melulu yang besar dan diproses hukum lho. Ada beberapa contoh sikap yang bisa jadi bibit alias cikal bakal korupsi yang lebih besar nantinya.

Rangga Akbar Anggandara sebagai Duta Politik Cerdas Berintegritas Nasional kasih tahu nih beberapa sikap yang harus kamu hindari dalam hidup dan tergolong korupsi kecil. Kalau keterusan bisa bahaya, sob!

1. Nyontek

Praktik nyontek sendiri menurut Rangga saat ini lebih ke orientasi pendidikan yang lebih menghargai standar nilai dibanding kemampuan. Tentu ini punya efek samping, seperti cemoohan dari orang. Jadi mau nggak mau nih kita terpaksa mendapat nilai besar. Di sisi lain juga, kita terpaksa karena diri sendiri malas belajar, tapi mau cara instan.

Rangga juga menambahkan, generasi sekarang sudah baper, mager pula. Tentu kegiatan klasik sontek-menyontek yang dari dulu sampai sekarang ada nih harus dihindari.

Baca Juga: Ketika Dana Pensi Dikorupsi Teman Sendiri

2. Memberi jawaban saat ujian

Nggak cuma praktik kita saat menyontek yang bisa dibilang korupsi kecil, tapi juga kita yang memberi jawaban itu saat ujian. Ini merupakan penyimpangan prinsip solidaritas di antara anak muda loh menurut Rangga.

Padahal, solidaritas diterapkan pada belajar dan berdoa bersama. Selain itu, ada juga yang kasih jawaban bukan dari niat, tapi keterpaksaan karena takut digunjingi di belakang.

3. Plagiat

Plagiat acap kali terjadi loh di lingkungan akademis, contohnya buat makalah atau skripsi. Secara nggak langsung itu bentuk pencurian terhadap karya orang lain. Asal copy-paste comot sana-sini, padahal orang itu sudah susah payah buat.

Plagiat ini merupakan contoh perilaku yang nggak mengapresiasi karya orang lain. Lagi-lagi kalau kata Rangga karena anak muda masih banyak yang malas mengerjakan sendiri tugas sebagai karyanya.

4. Titip absen

Daftar absensi itu jelas bukti kehadiran loh. Nggak hadir kok mau dibilang hadir? Ini ranahnya soal nggak tanggung jawab dan perilaku penipuan. Hal ini juga yang turut melecehkan mereka yang sudah susah payah untuk datang kuliah dan ikut pembelajaran seharian penuh.

"Dia udah berbohong sama institusi, dosen, bahkan sama diri sendiri," tutur Rangga.

5. Gratifikasi ke guru atau dosen

Mungkin ini nih yang berbahaya juga guys, yakni gratifikasi. Contohnya memberi bingkisan ke dosen atau staf sekolah/kampus dengan niat dapat kelancaran nilai dan urusan lain.

Dengan memberi bingksan, tapi ada niat buat dapat sesuatu atau faktor sudah pernah ditolong bentuk korupsi loh.

"One principle, mau kita atau pihak sekolah/kampus harus kerja tuh ikhlas. Memberi nggak berharap balik, menolong nggak berharap dikasih," ujar Rangga.

Ini yang masih tabu di Indonesia, khususnya anak muda. Hal ini karena faktor "nggak enakan" setelah ditolong orang lain. Akibat dari gratifikasi bisa aja mereka yang sudah berusaha, tapi nilainya sama aja dengan yang memberi bingkisan.

Banyak 'kan hal-hal yang merupakan cikal bakal korupsi. Mungkin aja kita masih sering melakukan itu secara sadar maupun enggak. Sebagai anak muda, tentu kita harus menghindari sikap-sikap ini ya! (Dewi)

Editor : Alvin Bahar

Latest