Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terungkap! Air Kencing di Kolam Renang Umum Bisa Mencapai 75 Liter

- Minggu, 17 Desember 2017 | 08:00
Kolam renang
Hai Online

Kolam renang

Siapa yang belum pernah berenang di kolam renang umum? Kayanya hampir dari semua dari kita pernah berenang di kolam renang umum, yha. Entah sekadar olah raga biasa atau karena ada pelajaran dari sekolah. Eh, tapi, pernah muncul dalam pikiran lo seberapa bersih kolam renang umum?

HAI mengutip sebuah informasi penting ini dari Kompas.com, jadi, awal tahun ini, peneliti asal Kanada mencari tahu berapa banyak jumlah air kencing dalam sebuah kolam renang. Hasil dari 31 sampel kolam renang yang diuji sangat mengejutkan.

Dalam sebuah kolam renang, ada kandungan urin mencapai 75 liter urin yang ditampung selama tiga minggu. Sementara di kolam lain, ada 30 liter urin. Untuk mengetahui seberapa banyak kotoran dalam kolam renang, dosen Sekolah Ilmu Teknologi Politeknik Ngee Ann, Singapura, Selvadurai Sathananthan, berhasil mengembangkan teknologi pengolahan air yang sudah dirancangnya lebih dari satu dekade.

Nggak hanya air liur dan air seni saja. Alat ini juga mampu mengukur partikel padat lainnya. Seperti kotoran, daun, perban, dan kadang kecoak. Selain itu, terlalu banyak kandungan amonia (senyawa kimia berupa gas dengan bau tajam yang khas dan dapat merusak kesehatan, red) di kolam renang, dapat menimbulkan masalah pernafasan dan iritasi mata.

"Sumber utama amonia di kolam renang sebenarnya dibawa oleh perenang. Dari kencing mereka, kotoran tubuh, cairan lendir yang sangat berkontribusi terhadap peningkatan amonia," kata Sathananthan seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA), Senin (13/11).

Di Singapura sendiri, belum ada penelitian seperti yang dilakukan di Kanada. Namun, mereka telah mengembangkan tes yang dikenal dengan uji amonia klorin, untuk menunjukkan adanya amonia dalam kolam.

Mereka mengumpulkan 10 sampel air dari 24 kolam renang yang ada di Singapura. Sampel ini diuji di ruang laboratorium reagen (khusus untuk reaksi kimia, biasa dipakai untuk mengetes darah, red) milik Sathananthan.

Hasilnya, semua sampel positif memiliki kandungan amonia yang ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi merah muda. Meskipun kandungan satu kolam renang dengan lainnya berbeda.

Standar kualitas set oleh NEA

Peneliti senior kolam renang Tampines, Singapura, Derrick Yeo, memastikan bahwa kolam renang memenuhi standar persyaratan yang ditetapkan oleh National Enviromental Agency (NEA).

"Sampel air dari kolam renang seperti di Tampines rutin dikirim untuk diuji kadar bakteri dan kumannya," ujar Yeo.

Dia menyebut, hal ini mengikuti Enviromental Public Health Act yang mengharuskan operator kolam renang untuk memenuhi kondisi tertentu sebelum kolam digunakan masyarakat. Paling nggak dalam satu bulan, tim laboratorium terakreditasi akan menganalisis kualitas kimia dan bakteri dalam kolam untuk selanjutnya hasil tesnya wajib diserahkan ke NEA.

Source : kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x