HAI-online.com - Pada era zaman now masih banyak ditemukan masyarakat yang belum mengikuti pola Gizi seimbang. Bahkan, fakta mengerikannya adalah berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh UNICEF, Indonesia merupakan Top Five dalam hal Stunting. Stunting sendiri memiliki artian gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang salah satu faktornya adalah Nutrisi yang kurang atau nggak adekuat!.
Selain nutrisi, infeksi juga dapat mempengaruhi kejadian ini. Infeksi pada anak, seringkali disebabkan oleh foodborne disease (penyebaran melalui makanan). Coba pernah nggak kalian ngeluh “Duh, badan aku kok lemes yah?” “Duh, aku kok sakit perut?” “Duh, udah dua hari aku diare dan muntah – muntah?” setelah jajan sembarangan?
Nah, dengan mengusung tema “Gizi Sehat” kami, CIMSA (Center for Indonesian Medical Students Activities) berkesempatan untuk bertemu dengan adik-adik dari Sekolah Dasar Pancoranmas 1 di Kampung Lio untuk melaksanakan acara “DINO: Doctor in Progress Day 2”.
Di acara ini, CIMSA ngajak peserta untuk membuat sandwich , menggambar sarapan bersama dan pemaparan interaktif mengenai pentingnya makan sehat serta cara pemaparan bahayanya jajan sembarangan.
Acara dimulai ketika bel sekolah tanda pulang berbunyi, ketika memasuki ruangan adik-adik yang berada di dalam kelas sedang duduk dan menunggu dengan antusias, bahkan beberapa di antara mereka ada yang berlarian dan menanyakan apa yang akan mereka lakukan hari itu.
Pembicara kita pada hari itu adalah Kak Rahardi dan Kak Haliza dengan tema “Bahayanya jajan sembarangan” serta Kak Adit dan Kak Iskandar yang menjelaskan kebutuhan gizi mulai dari karbohidrat, protein, lemak dan mineral.
(BACA:3 Manfaat Kesehatan Penting yang Kamu Dapatkan Saat Donor Darah)
Acara pertama adalah membuat sandwich bersama – sama. Di meja telah disiapkan roti beserta dengan pilihan isinya. Sebelum membuat sandwich, peserta diajak uintuk cuci tangan yang sesuai dengan prosedur WHO. Setelah membuat sandwich, acara dilanjutkan dengan presentasi yang dibuka dengan melakukan pre tes.
Kak Adit dan Iskandar, dari CIMSA, kemudian menanyakan sarapan apa yang telah disantap oleh adik – adik sebelum berangkat sekolah. Setelah itu, dilanjutkan dengan menggambar sarapan pagi. Mereka sangat antusias dalam hal menggambar sarapan, nggak jarang ditemukan adik – adik yang menggunakan teknik menggambar seperti gradasi warna.
Setelah menggambar, Kak Adit dan Kak Iskandar melanjutkan pemaparannya dengan sangat interaktif. Pemaparan ini ditutup dengan games berupa memilih sarapan sesuai dengan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Hasilnya, adik-adik ini dapat melakukannya dengan sangat baik. Pemaparan dilanjutkan oleh Kak Rahardi dan Kak Haliza mengenai bahaya jajan sembarangan. Pemaparan ini mencakup bahaya jajan sembarangan serta cara mencegah zat – zat yang nggak baik memasuki tubuh. Semua yang berada di dalam kelas mengikuti kegiatan ini dengan senang, terasa sekali dengan atmosfir yang penuh dengan tawa, canda dan pertanyaan-pertanyaan mengenaik Gizi sehat.
“Acara ini bermaksud mengedukasi peserta akan pentingnya sarapan bagi kesehatan anak. Diharapkan adanya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan produktivitias di masa yang akan datang.” Ujar Ucca Ratulangi, salah satu panitia dalam acara DINO day II. Acara ditutup dengan foto bersama dengan menunjukkan hasil gambar sarapan masing – masing.