Mendengar nama Kampung Inggris pasti udah nggak terlalu asing di telinga, lah, yha? Iya, betul banget, Kampung Inggris yang kita kenal kebanyakan pasti yang berada di Pare-Kediri, Jawa Timur.
Sesuai namanya, kampung itu memang diperuntukkan buat kita-kita yang ingin cepet-cepet bisa belajar Bahasa Inggris.
Nah, ternyata Kampung Inggris itu bukan cuma ada di Kediri, lho. Buat kita yang tinggal di jabodetabek, ada kabar gembira, nih. HAI mengutip informasi dari Kompas.com, terkuak lah bahwa ada Kampung Inggris di daerah Tangerang Selatan.
Jadi ceritanya gini, ada sebuah lahan seluas kurang lebih 2,5 hektar di tengah permukiman modern Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, disiapkan menjadi tempat khusus anak kelas SD sampai SMP belajar Bahasa Inggris secara gratis.
COBA DIBACA SURATNYA:Dulu, Anies Baswedan Pernah Dapat Surat dari Nabilah JKT48, Ini Isinya
Tempat yang dinamakan Kampung Konservasi Rimbun itu awalnya merupakan tanah milik pribadi yang kemudian difungsikan pemiliknya sebagai tempat wisata alam berbasis edukasi.
"Mulainya hari Minggu tanggal 5 November 2017 mendatang. Untuk tahap awal, kami sudah ada 51 anak dari SD sampai SMP yang akan diajari Bahasa Inggris di sini. Mirip seperti Pare Village di Kediri," kata pendiri Kampung Konservasi Rimbun, Gusri Effendi, saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (25/10).
Gusri menjelaskan, dia menggagas ide Kampung Konservasi Rimbun sebagai tempat belajar Bahasa Inggris sejak beberapa bulan lalu.
Suasana Kampung Konservasi Rimbun di Kota Tangerang Selatan, Selasa (24/10) sore. Kawasan ini dijadikan Kampung Bahasa Inggris, di mana murid kelas SD sampai SMP diajarkan Bahasa Inggris secara cuma-cuma di tempat ini dengan suasana sekolah alam.
Kawasan Kampung Konservasi Rimbun sendiri sudah ada sejak lama, dijadikan tempat yang bisa disewa untuk berbagai kegiatan seperti tur studi dari sekolah-sekolah hingga untuk tempat foto pre-wedding.
Ide menyediakan tempat belajar Bahasa Inggris gratis berawal dari diskusi Gusri dengan teman-temannya di komunitas berbasis sosial.
Dari hasil diskusi tersebut, timbul kesepakatan mengadakan kegiatan seperti itu supaya generasi muda bisa siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.