HAI-ONLINE.COM – Jalan raya merupakan fasilitas umum yang memang dilintasi oleh berbagai macam jenis kendaraan. Seperti sepeda motor, truk, angkutan umum, mobil, bahkan para pejalan kaki.
Dengan banyaknya kendaraan atau orang yang melintasi jalan raya, maka nggak heran, kalau perilaku para pengguna jalan itu juga bermacam-macam. Ada yang suka banget ngebut, ada yang suka berhenti mendadak, dan masih banyak yang lainnya. Dan ternyata, nggak semua pengendara tahu bagaimana cara berkendara yang baik dan benar, supaya nggak membahayakan orang lain.
Resikonya pun bermacam-macam. Paling parah, bisa sampai kehilangan nyawa. Nah, biar kita nggak membahayakan diri sendiri dan orang lain, HAI kasih, nih, macam perilaku berkendara yang membahayakan.
Parkir di area terlarang
Parkir di sini bukan parkir di tempat sepi, guys. Tapi maksudnya, parkir di sini adalah parkir pada tempat-tempat yang memang bukan tempatnya. Misalnya memarkirkan kendaraan dengan jarak 25-30 meter dari tikungan, parkir di trotoar, tanjakan, dan turunan. Akibatnya? Bisa bikin macet atau menimbulkan kecelakaan!
Putar arah sembarangan
Nggak jarang kita sering melihat adanya rambu-rambu yang menyatakan dilarang memutar. Tapi, tetap saja ada pihak-pihak yang melanggar dengan alasan macet atau bahkan nggak sabaran. Padahal itu sangat berbahaya, guys!
Masuk lajur TransJakarta
Lajur Busway memang dibuat untuk TransJakarta saja. Tapi kenyataannya, jalur tersebut lebih dipilih para pengguna jalan dengan alasan lebih cepat dan lebih lancar. Tindakan tersebut sangat berbahaya, nggak cuma buat kita si pengendara, tapi juga bisa berbahaya buat pengendara lain.
Menggunakan bahu jalan di tol
Bahu jalan dibuat dan digunakan hanya untuk jalur darurat. Artinya, hanya digunakan untuk berhenti bila kendaraan yang kita kendarai mengalami masalah, seperti pecah ban atau mogok. Namun, jika bahu jalan digunakan untuk oknum nggak bertanggung jawab, akibatnya bisa fatal. Kita bisa menabrak mobil mogok yang sedang berada di bahu jalan.
Menerobos lintasan kereta api
Kalau lampu perlintasan kereta api sudah menyala, tandanya kita harus sabar menunggu kereta tersebut melintas, dan kita melanjutkan perjalanan. Bayangkan saja kalau kendaraan yang kita kendarai tertabrak kereta dengan kecepatan tinggi?
Berjalan zig-zag
Jalan lurus saja masih ada bahayanya. Apa lagi kalau kita mengemudikan kendaraan kit adengan manuver zig-zag? Kendaraan yang kita kendarai bisa tergelincir dan menabrak kendaraan lain, atau bahkan kendaraan lain yang kaget saling bertabrakan. Bahaya!