HAI-ONLINE – Pernah lihat aksi riders BMX di ajang X-Games atau atlet sepeda adu kebut untuk menuruni bukit dan daerah pegunungan, alias downhill? Kalau lo ngerasa para pesepeda itu udah melakukan aksi-aksi ekstrim yang bikin jantung deg-degan, itu tandanya lo belum lihat salah satu 'event gila' yang diadakan oleh Red Bull, yakni Red Bull Rampage.
Masuk ke dalam Red Bull Signature Series, Red Bull Rampage bisa dibilang jadi event sepeda, khususnya MTB paling berani, bahkan paling gila di dunia. Gimana nggak gila coba, di saat atlet sepeda lainnya punya satu lintasan yang dibuat dengan perhitungan yang matang demi keselamatan si pesepeda, Red Bull Rampage justru melakukan hal sebaliknya.
Bayangin aja, di tiap tahun penyelenggaraannya, Red Bull Rampage selalu punya cara untuk membuat para atlet sepeda nggak cuma tertantang, tapi juga bisa bikin ciut nyali!
Yap, lo nggak salah, kok. Pasir, kerikil, sampai batu-batuan berukuran besar akan jadi hal yang jamak ditemui buat para 'orang gila' yang akan berlaga di sana. Belum lagi tingkat kecuraman dan ketinggian trek yang bervariasi, dijamin akan menambah seru panasnya perlombaan.
Lebih Keras Dari Downhill!
'Ah, sama aja kayak downhill. Cuma cepet-cepetan untuk sampai di garis finish, kan?'
Eitsss..., jangan salah. Meski sama-sama menggunakan alam bebas sebagai trek balapnya, nyatanya, acara yang pertama kali digelar pada 2001 silam ini jauh lebih 'bebas' ketimbang downhill. Maksudnya, di sini para peserta dibebaskan untuk memilih jalur yang disukainya, alias free ride. Tanpa jalur khusus dan penanda, melainkan hanya ada garis start dan finish.
“Rampage merepresentasikan level tertinggi dari olahraga kami (bersepeda). Seperti yang kita tahu, kalau kita bersedia untuk mengikuti sebuah ajang perlombaan yang rintangannya jarang ditemui, pasti punya konsekuensi yang besar,” ujar Mike Hopkins, salah satu peserta Red Bull Rampage.
Well, karena para pesertanya akan jadi lebih akrab dengan kecepatan dan resiko benturan, maka peralatan yang dipakai nggak berbeda jauh dengan peralatan lomba sepeda sejenis, kayak slopestyle, downhill, ataupun dirt jump. Misalnya, penggunaan helm motocross dan pelindung bahu, punggung, dan beberapa organ penting lainnya, wajib dipasang untuk meminimalisir terjadinya benturan atau cedera.
Meski membutuhkan spesifikasi sepeda khusus free ride kayak head tube angles yang lebih tinggi dan wheelbases yang lebih pendek untuk memudahkan rider saat hendak melakukan trik, namun nggak menutup kemungkinan kalau sepeda-sepeda downhill juga digunakan lantaran adannya kesamaan jenis trek yang digunakan.
Faktor Penilaian
Seperti yang udah dibilang tadi, untuk menjadi pemenang di ajang Red Bull Rampage, bukan cuma perkara menjadi yang tercepat untuk menyelesaikan course, melainkan ada beberapa faktor penting lainnya yang membuat seseorang bisa mendapatkan gelar raja. Yakni ada line difficulty, fluidity, style, dan amplitude.