HAI-ONLINE.COM – Ngomongin kejahatan di jalan raya, sih, nggak ada habisnya. Tiap hari, pasti ada aja, tuh, berita yang nongol di media massa. Tindak kejahatannya juga bermacam-macam, salah satunya adalah kasus begal motor yang seakan menjadi virus di beberapa kota belakangan ini.
Efeknya jelas. Sebagian besar dari kita pasti mengurangi atau bahkan mengurungkan niat buat keluar malam dengan menggunakan sepeda motor. Nah, sebagian lainnya, justru memilih kendaraan roda empat (baca: mobil) untuk antar-jemput gebetan. Alasannya, sih, mode transportasi yang satu ini dianggap jauh lebih aman jika dibandingkan dengan si kuda besi.
Namun ternyata, itu bukan jaminan kalau kita bakal aman dari tindak kejahatan di jalan raya, bung! Nyatanya, beragam modus diciptakan untuk menjerat kita saat sedang mengendarai mobil di jalan raya. Nah, beberapa modus berikut ini jadi modus yang cukup sering digunakan para pelaku tindak kejahatan. So, mendingan baca panduannya dan perhatikan cara kerjanya. Jangan sampai kita jadi korban berikutnya.
BACA JUGA:Terungkap. Ternyata Mobil Kamen Rider Black RX Dimodif Dari Mobil Jepang Ini
Joki Three in One
Sejatinya, peraturan ini dibuat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan di Jakarta. Namun ternyata, peraturan ini nggak selamanya berujung mulia. Pasalnya, membawa satu atau dua orang asing di dalam kendaraan kita, tentunya membuat peluang kejahatan lewat joki jadi makin besar.
Biasanya, modus ini akan berjalan dengan memanfaatkan kelengahan kita saat sedang mengemudi. Disarankan, saat akan menggunakan jasa ilegal ini, kita menyimpan barang-barang berharga kita di tempat yang aman.
"Keberadaan joki three in one ini emang ilegal. Sesuai dengan nafasnya three in one, mendingan kita naik mobil sama teman. Jadi mobil kita diparkir di tempat yang sudah disediakan dan kita bareng teman," ujar AKBP Siswo Yuwono, selaku Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya.
Tebar Paku
Bisa dibilang modus ini jadi salah satu modus lama yang digemari para pelaku tindak kriminal. Pasalnya, modus ini dianggap jadi salah satu modus yang paling aman buat para penjahat. Maklum, mereka hanya perlu meninggalkan paku di beberapa ruas jalan yang dianggap sepi dan nggak harus berhadapan langsung dengan si calon korban.
Biasanya, dalam kondisi ini akan ada orang yang berteriak atau 'pura-pura' memberi tahu bahwa ban kita kempes gara-gara terkena ranjau paku yang memang sudah disiapkan. Nah, kalau udah kayak gitu, jangan langsung percaya dengan memberhentikan kendaraan kita. Soalnya, di saat itu bisa saja pelaku muncul dengan beberapa komplotannya untuk menggasak barang berharga yang kita bawa.
Untuk menanggulanginya, usahakan untukk mencari tempat yang ramai dan terang sebelum memutuskan untuk memeriksa kondisi ban. Nggak masalah kalau ban mobil jadi rusak, asal kita nggak jadi korbannya.