Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

3 Hal Yang Perlu Kamu tahu Tentang Bahayanya Benturan Kepala Saat Olahraga

Rizki Ramadan - Senin, 16 Oktober 2017 | 02:00
Cidera Kepala
Rizki Ramadan

Cidera Kepala

HAI-online.com - Walau utamanya menggunakan kaki, namun sepak bola juga cukup sering melibatkan kepala. Dan nyatanya, dalam olahraga selalu ada kejadian yang nggak kita harapkan. Seharusnya hanya bola yang kita sundul, namun benturan lainnya kerap mampir juga ke kepala tanpa bisa diantisipasi.

Benturan kepala nggak bisa dianggap remeh. Banyak, lho, cedera kepala yang menyebabkan cacat permanen, kerusakan otak, atau yang lebih fatal lagi.

Tewasnya Choirul Huda, kiper Persela Lamongan setelah berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, serta penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento juga disinyalir karena almarhum mengalami cedera otak traumatis.

Brain Injury Association of America, dikutip Kompas.com, menyebutkan bahwa ada 5 kegiatan yang kerap menyebabkan kecelakaan berujung cedera kepala di kalangan anak hingga remaja. Yaitu, bersepeda, basket, kecelakaan di taman bermain, dan sepak bola.

(BACA:Ini Dia 4 Pesepakbola Liga Indonesia yang Meninggal karena Insiden di Lapangan )

Jenis Cedera Kepala

Senggaknya, ada dua jenis cedera otak yang paling umum. Pertama, gegar otak, yaitu ketika otak kita terguncang keras sehingga membentur dinding tengkotrak. Akibatnya, kita bisa mengalami perubahan mental dan terganggunya fungsi normal otak.

Kedua, memar otak, yaitu lebam akibat pendarahan yang mengendap nggak normal di luar pembuluh darah dan membeku sehingga bengkak. Nah, kalau tengkorak kepala kita pecah, serpihannya bisa menusuk tulang dan menyebabkan pendarahan, tuh. Jaringan otak halus kita bisa robek, hancur, atau bergeser.

Kenali Gejalanya yuk.

Nyeri fisik setelah cedera otak bisa saja mereda, namun setelahnya kita bisa mengalami gejala-gejala tertentu. Contohnya: kebingungan, depresi, pusi, pandangan buram, gampang lelah, mual, sensitif terhadap cahaya, susah tidur, dan susah konsentrasi.

Kalau udah lebih serius lagi, beberapa gejala yang mungkin terjadi adalah perubahan ukuran pupil matan, kejang, keluarnya cairan dari hidung, mulut atau telinga, kesusahan menggerakkan bagian tubuh tertentu, dan muntah-muntah.

Cara Mengatasinya

Kalau lo mengalami benturan hebat saat olahraga, yang pertama lo lakukan adalah memberi tahu teman lo dan jangan lo lanjutkan lagi permainannya. Dan langsung minta bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Walau yang lo rasa cuma pusing-pusing sedikit, bisa jadi itu cuma awal dari gejala yang lebih parah lagi, lho.

Jangan dianggap remeh

Source : kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x