HAI-Online.com - Bagi beberapa orang, kebiasaan rutin mencukur rambut kemaluan punya alasan yang beragam, mulai dari alasan kebersihan ataupun alasan lainnya.
Apa pun alasannya, saat memutuskan untuk mencukur rambut kemaluan, kita harus berhati-hati, bro. Hal ini dilakukan untuk menghindari iritasi ataupun adanya infeksi setelah mencukur.
Pada dasarnya, mencukur rambut kemaluan itu merupakan pilihan pribadi. Itu sebabnya, setiap orang bebas untuk memilih mencukur atau nggak.
Yang terpenting, kita harus rutin merawat kebersihan area kulit kelamin dengan baik supaya nggak terjadi infeksi dan iritasi setelahnya. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita ingin mencukur rambut kemaluan.
1. Cukur dengan pisau cukur adalah cara yang paling aman
Ada beberapa cara untuk menghilangkan rambut kemaluan, yaitu dengan waxing, mencukurnya dengan pisau cukur khusus, dan laser. Tapi, waxing dan laser hanya bisa dilakukan oleh para ahli profesional.
Selain itu, keduanya pun membutuhkan biaya yang nggak sedikit untuk sekali perawatan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynaecology, mencukur dengan pisau cukur adalah cara yang dinilai paling aman.
Meski begitu, seorang konsultan ginekolog asal Amerika Serikat, Hugh Byrne, mengatakan waxing dan pisau cukur pada dasarnya memiliki risiko yang sama. Terlebih jika kita nggak merawat kulit di bagian genital dengan benar setelah mencukur atau waxing.
2. Mencukur bisa menimbulkan abses
Beberapa orang mengaku mengalami hal yang nggak mengenakkan setelah mencukur rambut kemaluannya. Salah satunya, munculnya abses di kulit sekitar kemaluan. Abses adalah penumpukan nanah yang disebabkan karena adanya bakteri yang masuk ke tubuh melalui folikel rambut.
Jika segera ditangani, ini nggak terlalu membahayakan. Kita bisa mengurangi risiko ini dengan meminum antibiotik dan yang terpenting, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kulit di sekitar area genital setelah mencukur.
3. Rambut tumbuh ke dalam