Kalo ngomongin psychedelic modern, ujung-ujungnya nama Tame Impala pasti kesebut. Emang, sih, band psychedelic masa kini banyak banget, tapi Tame Impala selalu menempati panggung utamanya.
Banyak banget band-band psychedelic masa kini yang naik ke permukaan, kayak MGMT, Temples, dan lain-lain.
Tapi, nama Tame Impala lah yang paling sering disebut, dan bahkan mencuri perhatian dunia "mainstream" Hollywood.
Di artikel ini, HAI ingin memberikan fakta-fakta penting terkait tentang "dirinya", salah satunya adalah, Tame Impala itu bukan band, melainkan proyek solo dari seseorang.
1. Tame Impala Bukan Sebuah Band
Kenapa bisa begitu?
Kevin pun pernah berbicara dengan nzherald terkait apa itu Tame Impala. Itu bukan band, tapi sebuah proyek solo milik Kevin yang ia buat pada 2007.
"Sebenarnya adalah salah kaprah tentang Tame Impala adalah sebuah band. Kami bermain sebagai band di panggung, tapi nggak kayak gitu kalau di album. Album itu yang merekam (dan membuat) hanya aku," ujarnya kepada nzherald.
Kalau manggung, Kevin memang membutuhkan bantuan teman-temannya. Nggak mungkin, dong, dia sendirian doang manggung dan memainkan semua instrumen.
Pada awal terbentuknya Tame Impala pada tahun 2009-2010, ketika album pertama, Innerspeaker, dirilis, Kevin meminta bantuan ketiga temannya; Nick Allbrook di posisi bass, Jay Watson di posisi drum dan Dominic Simper di posisi gitar.
Seiring berjalannya waktu, album Tame Impala seperti Lonerism dan Currents menjadi lebih "kaya" dalam segi instrumen. Maka dari itu, ia pun meminta bantuan seorang drummer Perancis yang pernah bermain untuk Tahiti 80, Julien Barbagallo. Jay pun pindah posisi menjadi pemain synth.