Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rock In Borneo: Pelajaran dari Pedalaman di Timur Kalimantan (PART I)

- Senin, 25 September 2017 | 14:16
Konfrensi Pers Rock In Borneo 2017
Hai Online

Konfrensi Pers Rock In Borneo 2017

Rock In Borneo 2017 adalah festival musik rock ke-6 yang diselenggarakan secara berturut-turut oleh event organizer/promotor Distorsi Rock Borneo di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

HAI pertama kali turut serta meliput festival musik rock terbesar di tanah borneo tersebut pada 2014, pada saat itu Testament menjadi headliner utama. Saat itu, kebetulan gue juga yang meliput secara eksklusif untuk HAI.

Buat yang belum tau, dalam gelaran tahun 2014 itu, Kukar Rockin Fest (Berubah menjadi Rock In Borneo di 2016) benar-benar memberi sebuah pelajaran penting untuk para metalheads di berbagai penjuru dunia, dari pengalaman yang sangat berharga “bersama” Chuck Billy cs.

Sebuah konflik yang sangat langka terjadi di atas panggung Kukar Rockin Fest 2014. Saat itu, Testament, band yang telah lebih dari 20 tahun berada di industri metal dunia harus belajar dari masyarakat lokal di Kalimantan, tentang cara menghargai orang lain.

Chuck Billy yang saat itu dengan arogan “memaksa” Power Metal untuk turun panggung (Diduga karena mereka ingin tampil terlebih dulu karena jadwal pesawat pulang mereka yang mepet) berhasil ditaklukan oleh masyarakat Tenggarong dan sekitar Kalimantan Timur yang hadir saat itu.

Aksi Arogan Chuck Billy di Depan Mata HAI!
Singkat cerita, saat itu Testament yang kabarnya datang ke Tenggarong tanpa road manager menyerahkan segala teknis urusan panggung ke Chuck Billy. Vokalis bertubuh besar itu nampaknya terpancing emosi dan mungkin juga mood-nya jelek karena jetlag, selain karena perjalanan yang panjang, dia sangat mungkin kelelahan dengan jadwal tur bandnya yang saat itu sangat padat.

Sehingga, ketika Power Metal baru memainkan beberapa lagu, ia melakukan tindakan yang nggak terpuji, dengan naik ke atas panggung dan ingin penampilan Power Metal segera dihentikan. Penonton pun berekasi akan ulah itu. Power Metal pun mengalah, dan turun panggung.

Power Metal yang mengalah bukan berarti kalah, para penonton memberikan perlawan balasan untuk “menaklukan” arogannya Chuck Billy saat itu. Cara penaklukannya juga cukup elegan, mereka terlihat ogah mengapresiasi ketika Testament naik panggung.

Lebih dari 90% penonton duduk saat Testament tampil. Memang sempat ada lemparan satu dua botol ke arah panggung, sesaat setelah Chuck Billy dan seorang kru-nya mencabut kabel gitar Power Metal dari atas panggung, tapi kejadian itu nggak berlangsung lama, pihak Distorsi sebagai promotor bisa segara meredam kejadian yang dilakukan segelintir orang tersebut. Sammy dari Seringai pun sempat merekam kejadian penting ini.

Beberapa hari kemudian, permohonan maaf meluncur dari Testament dan ceritanya menjadi viral di berbagai belahan dunia.

Sejak itulah, banyak orang terkejut, masyarakat yang berada di pedalaman Kalimantan pun bisa memberikan pelajaran yang sangat berharga, bahkan untuk legenda metal dunia sekelas Testament. Pelajarannya simpel, yaitu respek!

Ada Apa di Rock In Borneo 2017 ?

Seiring berjalannya waktu, Kukar Rockin Fest 2015 hingga berubah nama menjadi Rock In Borneo di 2016 terus konsisten dilaksanakan tiap tahunnya.

Sabtu, 23 September 2017, adalah hari ketika Rock In Borneo digelar. Gue yang mewakili HAI pun mendapat undangan untuk kembali meliput secara langsung.

Jumat (22/9), adalah untuk kedua kalinya gue menginjakkan kaki di Tenggarong. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam setelah mendarat di bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan.

Gue ikut nebeng di bus rombongan dari Revenge The Fate, yang kebetulan juga jadwal flight-nya bareng. So, perjalanan darat yang terjal di tengah belantara Kalimantan Timur pun jadi cukup menyenangkan. Walaupun, akhirnya kami tertidur juga diperjalanan darat yang melelahkan tersebut.

Anak Deathcore Lelah Menembus Hutan Kalimantan!
Nggak banyak kegiatan yang dilakukan ketika gue pertama kali mendarat, karena tiba-tiba sebuah kabar duka datang mendadak. Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Bapak H. Mukmin Faisyal dikabarkan meninggal dunia.

“Maaf, jadwal konfrensi pers dengan Ibu (Bupati Rita Widyasari) diundur jadi besok, karena malam ini Ibu harus melayat (takziah),” ujar Ayunk, salah satu panitia yang kerap menemani HAI selama di Rock In Borneo.

Di tengah kabar duka bagi rakyat Kalimantan Timur tersebut, panitia Rock In Borneo 2017 tetap melakukan persiapan dengan profesional.

Sampai akhirnya hari H penyelenggaraan, semua jadwal pun digarap dengan cepat. Sejak jam 10 pagi WITA, konfrensi pers digelar.

Ibu Rita Sempat Makan Siang Bareng Skidrow!
Ibu Bupati yang terlihat lelah masih bisa tersenyum dan menyapa ramah Skidrow, Jamrud, serta Anggi dari Revenge The Fate yang mengikuti jumpa temu dengan rekan-rekan media lokal tersebut.

Setelah konfrensi pers selesai, Anggi dari Revenge The Fate langsung menyusul ke venue untuk melakukan sound check bersama teman-temannya.

Konfrensi Pers Rock In Borneo 2017
Acara pun dimulai!

Beberapa band lokal mulai tampil di welcoming stage, dari jam 10 pagi sampai jam 3 sore, band-band lokal dari Kalimantan dan sekitarnya mulai memanaskan suasana. Sementara itu, Rockin Stage telah dimulai sejak jam 1 siang!

Apa pelajaran yang hadir dalam Rock In Borneo 2017?

Apakah ada kasus seperti Testament di 2014? Bagaimana juga perilaku Skidrow selama di Tenggarong?

Simak cerita lengkap tentang liputan khusus HAI di Rock Borneo 2017 dalam artikel selanjutnya!

Aksi Kapital Bakal Dibahas di Artikel Selanjutnya!

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x