Ada Apa di Rock In Borneo 2017 ?
Seiring berjalannya waktu, Kukar Rockin Fest 2015 hingga berubah nama menjadi Rock In Borneo di 2016 terus konsisten dilaksanakan tiap tahunnya.
Sabtu, 23 September 2017, adalah hari ketika Rock In Borneo digelar. Gue yang mewakili HAI pun mendapat undangan untuk kembali meliput secara langsung.
Jumat (22/9), adalah untuk kedua kalinya gue menginjakkan kaki di Tenggarong. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam setelah mendarat di bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan.
Gue ikut nebeng di bus rombongan dari Revenge The Fate, yang kebetulan juga jadwal flight-nya bareng. So, perjalanan darat yang terjal di tengah belantara Kalimantan Timur pun jadi cukup menyenangkan. Walaupun, akhirnya kami tertidur juga diperjalanan darat yang melelahkan tersebut.
Nggak banyak kegiatan yang dilakukan ketika gue pertama kali mendarat, karena tiba-tiba sebuah kabar duka datang mendadak. Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Bapak H. Mukmin Faisyal dikabarkan meninggal dunia.
“Maaf, jadwal konfrensi pers dengan Ibu (Bupati Rita Widyasari) diundur jadi besok, karena malam ini Ibu harus melayat (takziah),” ujar Ayunk, salah satu panitia yang kerap menemani HAI selama di Rock In Borneo.
Di tengah kabar duka bagi rakyat Kalimantan Timur tersebut, panitia Rock In Borneo 2017 tetap melakukan persiapan dengan profesional.
Sampai akhirnya hari H penyelenggaraan, semua jadwal pun digarap dengan cepat. Sejak jam 10 pagi WITA, konfrensi pers digelar.
Setelah konfrensi pers selesai, Anggi dari Revenge The Fate langsung menyusul ke venue untuk melakukan sound check bersama teman-temannya.