Rencana pemerintah buat ngelarang sepeda motor mulai dari Bundaran HI sampai Bundaran Senayan yang melalu jalan Jenderal Sudirman banyak ditentang.
Banyak yang nggak setuju kebijakan ini dilakukan ditengah kondisi transportasi umum yang belum dibenahi.
“Terkesannya kok buru-buru sekali. Padahal perlu ada sosialisasi dan persiapan. Kalau 2018 mungkin lebih baik dimana semua sarana dan prasarananya sudah lebih matang,” ucap Achobule, Presiden Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI) saat dihubungi Rabu, (6/9/2017).
Beberapa komunitas roda dua juga mengungkapkan penolakannya terhadap kebijakan ini. Beberapa memberikan solusi untuk pemerintah guna mengurangi kepadatan di area-area yang ditentukan.
Well, sebenarnya Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat udah memerintahkan penundaan uji coba pelarangan sepeda motor di Jalan Sudirman. Tapi, solusi dari para komunitas motor ini nggak ada salahnya buat didenger.
Apa aja solusinya dari mereka?
1. Nggak hanya motor, mobil juga
Pengendara motor bilang, peraturan buat pengendara mobil juga harus ada.
“Selain motor perhatian juga harus diberikan pada mobil. nggak hanya ganjil genap, pelarangan juga perlu. Motor dibuatkan jalur khusus, itu tinggal diterapkan,” ucap Dira yang mewakili komunitas Verza Rider Club Indonesia (VRCI).
2. Pembatasan produksi kendaraan bermotor
Sebenarnya ada satu solusi yang bisa dilakukan, namun akan sangat sulit. Solusi tersebut adalah dengan membatasi produksi kendaraan bermotor. Ini tentu akan berdampak lebih luas nggak hanya di Jakarta tapi juga di wilayah lain.
3. Membatasi arus masuk sepeda motor