Meski udah jago bawa kendaraan, remaja seperti kita masih belum boleh mengendarai motor. Bukan sekedar takut kecelakaan atau gimana ya, soalnya ada alasan ilmiah nih kenapa remaja yang belum cukup umur dilarang bawa kendaraan. Cek ya....
1. Sebagian Otak Remaja Belum Matang
Masa remaja adalah masa pertumbuhan. Disebut masa pertumbuhan karena banyak bagian penting dari tubuhnya sedang berkembang, alias belum matang. Misalnya, otak. Ada bagian otak tertentu yang matang lebih dulu, sementara yang lainnya belakangan.
2. Amigdala, si Gudang Emosi, Matang Duluan
Sedangkan lobus frontal adalah otak bagian depan. Ia bertugas sebagai hakim yang memutuskan apakah sesuatu itu baik atau tidak. Dia bertugas menilai ide amigdala. Misalnya, ketika amigdala punya ide ngebut sambil zig-zag, lobus frontal buru-buru mengingatkan bahwa itu berbahaya. Lobus frontal juga mirip polisi yang selalu mengingatkan amigdala agar tidak bertingkah berlebihan.
Sayangnya, pada masa remaja, amigdala berkembang lebih dulu daripada lobus frontal.
Itulah kenapa, remaja biasanya suka buru-buru jika memilih sesuatu. Asal suka, langsung ambil!
Padahal, belum tentu yang disukai itu baik. Hal itulah yang membuat remaja dikatakan belum dewasa. Sebab, bagian otaknya yang bijaksana (lobus frontal) belum matang benar.
3. Seperti Motor Tanpa Rem
Seperti itulah yang akan terjadi, jika remaja naik motor. Kalau mereka sudah ingin ngebut atau zig -zag di jalanan, tak ada yang bisa mencegahnya. Pikirannya dikuasai amigdala yang memanjakan emosi. Jadinya malah seperti disoraki suporter. Hehehe. Makanya, hati-hati ya!
Artikel ini pertama kali tayang di Bobo dengan judul "Belum Cukup Umur? Jangan Naik Motor!"