Grup rock legendaris Foo Fighters kembali ke Singapura setelah 21 tahun.
Memulai konser mereka di Singapore National Stadium pada hari Sabtu, 26 Agustus dengan salah satu single dari album pertama mereka Foo Fighters (1995), “I'll Stick Around”, grup yang digawangi oleh Dave Grohl ini langsung membuka gerbang nostalgia generasi yang tumbuh dengan musik “grunge” di era 90-an.
Lagu pembuka yang cukup mengejutkan ini dilanjut dengan “All My Life”, sebuah hits yang jauh lebih dikenal oleh fans musik rock pada umumnya.
Terbukti dengan gemuruh kencang dari setiap sudut stadium yang menyambut lagu ini. Begitu riff awal “All My Life” terdengar, bahkan penonton yang tadinya duduku pun, langsung beranjak di kaki mereka.
Dengan katalog dari 9 album – termasuk album terbaru “Concrete and Gold” yang akan dirilis bulan ini -, Foo Fighters memiliki banyak lagu untuk dimainkan; sebuah fakta yang Grohl sempat ujarkan dari atas panggung - “We've got a lot of f**cking songs now!”.
No matter. Meskipun lagu-lagu seperti lagu ketiga, “Learn To Fly” telah begitu sering kita dengar, versi live-nya memberikan pukulan yang jauh lebih menghentak, dengan gemuruh frekuensi rendah dari bass Nate Mendel dan lead guitar enerjik dari Chris Shifflet dan Pat Smear.
Mungkin suatu hari nanti, Foo Fighters akan kembali menyerbu Indonesia. Dapat dipastikan bahwa banyak sekali fans yang telah menunggu mereka disini. Perasaan yang dirasakan ketika mendengar lagu pamungkas “Everlong” memang harus dirasakan oleh setiap penggemar musik rock, termasuk di tanah air. Begitu indah, megah, melankolis, dan triumphant. (Marcel Thee)