Follow Us

5 Momen Nggak Terlupakan di 11 Tahun DeadSquad

Alvin Bahar - Selasa, 29 Agustus 2017 | 07:07
Proses sesi rekaman drum Deadsquad untuk album Tyranation
Alvin Bahar

Proses sesi rekaman drum Deadsquad untuk album Tyranation

Akurasi dan presisi player bener-bener dituntut. Sebab kalo nggak imbasnya bisa panjang, termasuk ke keseluruhan jadwal rekaman.

"Bagusnya, anak-anak pada beneran ngerjain PR-nya masing-masing. Jadi begitu take, kesalahannya bisa diminimalisir," ingat Tepi.

Toh, bukan berarti semua berjalan mulus. Karena ada kesalahan teknis di tengah-tengah masa take, jadwal rekaman sempat terhenti.

Bahkan, "Kami pindah studio! Take ulang lagi semuanya. Kebayang nggak lo musti mulai lagi dari awal, ngebangun mood segala macem?!" seru Tepi.

Tahap pindah studio dan mulai lagi ini, yang diakui baik sama Tepi, Andyan, Coki, Boni maupun Daniel sempat bikin stres.

Terutama Andyan yang saat harus pindah studio sebenarnya sudah nyelesain semua tugas take drum, tapi harus bener-bener ngulang lagi dari awal.

Tapi akhirnya semua terlalui dengan baik. Profanatik pun dirilis pada Desember 2013 silam.

3. Boni dan Coki cabut!

Coki Bollemeyer
Bassist yang identik dengan kepala gundulnya tersebut, secara resmi sudah nggak aktif di DeadSquad sejak 17 Maret 2014.

Memang, bongkar pasang personel memang kerap terjadi di tubuh band ini. Khususnya diawal-awal mereka berdiri.

Seenggaknya, tercatat pergantian personel paling sering terjadi pada sektor gitar.

Ricky (Seringai) yang awal mula bangun DeadSquad bersama Stevi, memutuskan keluar, dan diganti oleh Prisa (Zala). Hingga kemudian Prisa keluar, hingga akhirnya digantikan oleh Coki (NTRL).

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest