"Apakah mereka dari dulu selalu menolak, kami belum tahu dan akan kami tanya lebih lanjut ke Dinas Kesehatan," tutur Lutfi.
Lutfi mengatakan, pihaknya segera melakukan komunikasi dengan delapan sekolah tersebut. Sebab, kata dia, imunisasi MR sangat penting mengingat virus selalu berkembang seiring berubahnya zaman.
Pihaknya pun menjamin vaksin yang digunakan tidak mengandung bahan yang dilarang agama.
"Saya rasa saat ini segala sesuatu sudah transparan sehingga di dalamnya diyakini tidak ada indikator haramnya, maka bisa kita anggap halal dan begitu cara beragama," kata Lutfi.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan pendekatan terhadap delapan sekolah tersebut. Ia mengharapkan semua sekolah di DIY melaksanakan imunisasi.
"Biar Dinkes dikasih ruang dulu," kata dia.
Terkait pandangan nggak halal, Sultan menilai, sekolah yang menolak harusnya melakukan komunikasi dengan Dinkes.
Kalau memang vaksin itu mengandung bahan yang dilarang agama, maka sekolah bisa menolaknya.
Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "8 Sekolah di DIY Tolak Imunisasi karena Dianggap Haram"