Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nah, Lho, Ternyata Smartphone Berbahaya untuk Otak Manusia! Ini Dia Penyebabnya

- Kamis, 29 Juni 2017 | 12:01
kurang update dan cemas.
Hai Online

kurang update dan cemas.

Sekarang, mah, smartphone udah jadi benda wajib yang harus kita bawa kemana-mana. Eh, charger dan powerbank juga sama, sih. Ya, intinya, kalo kita mati gaya atau bete, smartphone adalah “pelarian” terbaik kita untuk “menghilang” sementara dari dunia nyata. Tul, nggak?

Istilha kerennya, lewat smartphone, beragam informasi dan kemdahan lainnya berada dalam genggaman tangan.

Tapi tau, nggak sih, kehadiran smartphone ternyata juga dapat mereduksi kemampuan otak manusia. Ini serius, lho. Jadi gini, HAI baru aja ngutip informasi penting dari Kompas.com, isinya kurang lebih berdasarkan fakta hasil riset yang dipublikasikan oleh tim peneliti Univerty of Texas, Austin, dalam Journal of Association for Consumer Research Volume 2 April 2017.

“Kami melihat sebuah tren linier yang menunjukkan bahwa semakin smartphone lebih menarik perhatian, kapasitas kognitif partisipan yang tersedia menjadi berkurang,” kata salah satu peneliti, Adrian Ward seperti dikutip Livescience, Selasa (27/6).

Bersama timnya, Adrian melakukan dua kali eksperimen. Pertama, pengguna 520 smartphone diminta untuk mengubah smartphone-nya ke mode diam.

Satu kelompok diminta meninggalkan benda itu di ruangan berbeda. Kelompok lainnya diminta hanya meletakkan smartphone di ruangan yang sama, bisa di saku atau tas.

Kemudian, para sukarelawan diminta melengkapi sejumlah rangkaian tes komputer yang mesyaratkan konsentrasi tinggi untuk mencapai skor maksimal.

Hasilnya? Sukarelawan yang meninggalkan smartphone mereka di ruangan lain secara signifikan mengungguli nilai partisipan lainnya dengan smartphone yang berada di atas meja, dan sedikit mengungguli nilai partisipan lain yang menaruh smartphone di saku atau di dalam tas.

Untuk eksperiman kedua, cara yang sama diterapkan pada 275 sukarelawan. Namun, sebelumnya mereka diminta mengungkapkan ketergantungan mereka dengan smartphone. Peserta lalu diminta untuk mematikan smartphone mereka.

Hasilnya pun serupa. Mereka yang mengatakan paling tergantung dengan smartphone mengerjakan tes paling buruk.

Namun, hal itu hanya terjadi ketika smartphone diletakkan di atas meja atau di kantong atau di dalam tas. Jika smartphone berada di ruangan lain, ketergantungan pada telepon pintar nggak berdampak signifikan dengan nilai tes.

Kesimpulannya, para peneliti menemukan, tidak ada perbedaan signifikan bila smartphone berada dalam kondisi mati maupun aktif, dan diletakkan di bawah meja atau di atas meja.

Dengan kata lain, hanya ada satu cara untuk benar-benar memastikan smartphone nggak mengganggu kinerja, yakni dengan memindahkannya ke ruangan lain.

“Bukan berarti bahwa para sukarelawan terganggu karena mereka mendapatkan notifikasi di smartphon mereka,” kata Ward.

“Kehadiran smartphone itu aja sudah cukup untuk mengurangi kemampuan kongnitif mereka. Alam sadar pikiran anda tidaklah berpikir tentang smartphone, tapi proses itu – proses yang mesyaratkan diri anda untuk nggak berpikir tentang sesuatu – menggunakan beberapa kemapuan sumber daya kognitif yang terbatas. Itu menguras otak,” jelasnya.

Nah, agak kurang-kurangin lah ketergantungan smartphone-nya guys. Segala sesuatu yang berlebihan, emang nggak baik, kan?

Artikel ini pertama kali ditayangkan di Kompas.com, dengan judul Manusia Jadi "Lemot" kalau Berada di Dekat "Smartphone", Ini Buktinya

Source : kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x