Follow Us

Wawancara Iman Usman Tentang Kenangan Masa SMAnya hingga Prediksi Masa Depan Pendidikan Indonesia.

- Senin, 22 Mei 2017 | 12:10
Iman Usman Founder Ruangguru.com
Hai Online

Iman Usman Founder Ruangguru.com

Generasi lima tahun di atas kita pasti heran banget melihat cara kita belajar sekarang ini. Yang kita lihat adalah laptop atau smartphone. Bahkan, aplikasi yang kita buka pun chat messenger.

Mereka kira kita main games, padahal lewat gadget kita belajar. Kayaknya, kakak-kakak kita nggak akan ada yang nyangka kalau sekarang ini ada official account di LINE yang bisa ngasih bimbel; dan untuk latihan soal-soal UN atau SBMPTN kita bisa buka internet lalu lihat materi di Zenius, di Brainly atau Inibudi.org.

Kini, ketika kita butuh banget guru untuk menjelaskan secara privat materi pelajaran yang nggak kita pahami, kita cuma bisa datang ke ruang guru di sekolah. Kapan pun kita butuh guru, kita bisa mengklik ruangguru.com. di sana, ada belasan guru yang bisa kita ajak untuk mengajarkan kita. Tinggal klik-klik beberapa ketentuannya, guru akan datang ke rumahmu.

Inovasi-inovasi itu perlu kita syukuri, para inovatornya perlu kita apresiasi. Iman Usman dan Adamas Belva Syah Devara duo founder Ruangguru, contohnya. Mereka yang patut jadi inspirasi kita, sob.

HAI mendapat kesempatan untuk mewawancara dengan Iman Usman. Cowok penggemar berat Harry Potter yang lahir di Padang pada 1991 ini inspiratif banget. Iman udah menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan sejak ia di sekolah dasar. Berbagai gerakan pendidikan dan kepemudaan pun pernah cowok lulusan pascasarjana Columbia University ini.

Kami membicarakan tentang prediksi kebutuhan pendidikan Indonesia di masa depan dan apa yang bisa dimanfaatkan oleh anak muda dari teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Klik HAI-online.com untuk membaca wawancara versi lebih panjangnya.

Pertama-tama, kami pengin tahu, nih, apa arti pendidikan bagi kamu?

Bagi saya, pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Saya dibesarkan di keluarga yang sederhana di kota kecil di Indonesia. Saya tau bahwa saya tidak memiliki banyak pilihan seperti anak yang lainnya ketika membicarakan pendidikan. Oleh karena itu, saya harus cari jalan saya sendiri. Waktu masih kecil, orang melihat latar belakang keluarga saya yang kurang berpendidikan, dan mengatakan saya tidak akan mampu mewujudkan cita-cita saya, I’m not good enough.

Saya putuskan, saya tidak akan membiarkan cerita saya berakhir seperti ini. Saya lalu rajin belajar, dan mulai ikut dalam berbagai-macam organisasi dan kompetisi. Saya terus menorehkan prestasi di sekolah. Hal ini mengijinkan saya untuk merubah pembicaraan orang-orang tentang keluarga saya. Mereka bukan lagi berbicara tentang kelemahan saya, melainkan tentang keberhasilan saya. Dari pengalaman itu, saya melihat bagaimana Pendidikan memiliki kekuatan untuk merubah cerita dan nasib seseorang. Saya sadar, jika Pendidikan dapat berdampak sehebat itu untuk saya, bayangkan bagaimana Pendidikan bisa berdampak bagi orang lain.

Bagi saya, pendidikan bukan hanya mengenai bersekolah dan mendapatkan ijazah. Pendidikan memungkinkan semua orang untuk mengasah ketrampilan dan mengejar cita-cita. Pendidikan membuka pintu kesempatan, dan mengijinkan kita untuk menulis cerita kita sendiri. Ketika Pendidikan dilaksanakan dengan benar, kita bukan hanya mengubah cerita hidup seseorang, kita bisa merubah cerita negara kita juga, Indonesia.

Iman Usman tengah meeting dengan tim Ruangguru

Source :

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest