Di Indonesia, kasus kanibalisme jadi hal yang sangat tabu.
Terlebih lagi, sejak pengaruh agama masuk ke Nusantara, bikin praktik makan manusia sudah mulai hilang.
Tapi jauh sebelum peradaban barat masuk ke wilayah negara kita, kanibalisme jadi hal yang biasa bagi masyarakat kepulauan Nusantara.
Beberapa jejak masa lalu menunjukkan bagaimana suku-suku di tanah air melakukannya atas dasar pemujaan dan dendam terhadap musuh.
Dikutip Tribun Travel dari laman historia.id total ada empat suku atau kerajaan yang ditemukan pernah melakukan praktik kanibalisme.
1. Kerajaan Dagroian-Aceh
Kejadian ini dicatat dalam perjalanan Marco Polo ketika mendatangi daerah Pidie yang sekarang menjadi Aceh.
Di sana dia menyaksikan bagaimana masyarakat memakan daging kerabatnya yang sudah sakit parah dan tak dapat diselamatkan lagi.
Saat ada yang sudah sekarat, mereka meminta dukun untuk meramalkan apakah kerabat mereka akan hidup atau mati.
Jika sudah menjelang ajal, mereka memanggil algojo untuk membunuh orang sakit itu dan memasaknya.
Para kerabat lainnya akan berkumpul dan menyantapnya bersama-sama.
Uniknya, saat menyantap, tak boleh ada satu bagian yang tertinggal karena dapat mendatangkan bencana.
2. Suku Korowai
Mereka hanya melakukannya jika ada anggota yang dianggap bersalah dan dihukum mati.
Setelah dihukum, dagingnya dimakan oleh semua anggota suku.
Harapannya sebagai bentuk penebusan dosa.
Uniknya meski Indonesia sudah merdeka pada 1945, tapi suku ini baru diketahui keberadaannya pada 1970an.
Kini setelah masukkan peradapan modern dan agama, membuat suku ini sudah mulai bisa membaur dengan masyarakat sekitar dan praktek kanibalisme mulai menghilang.
3. Suku Batak Kuno
Mereka akan membunuh dan memakan orang yang dianggap bersalah.
Biasanya tawanan perang, pezina atau pencuri,
4. Kerajaan Poli-Sumatera Selatan
Dipercaya candi itu merupakan sisa Kerajaan Poli pada abad ke 12.
Dikatakan jika kerajaan ini melakukan pemujaan yang mengerikan.
Mereka memuja dewa-dewa berwujud iblis dan melakukan ritual memakan manusia saat melakukan upacara pemujaan.
Biasanya upacara dilakukan saat matahari terbenam.
Mereka akan membaringkan korbannya yang masih hidup, mengambil jantungnya dan menuangkan darah korban untuk diminum.