Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

3 Hal Yang Membuat Sapardi dan Puisinya Patut Kita Kagumi Sepanjang Masa

Rizki Ramadan - Rabu, 21 Maret 2018 | 12:30
Sapardi Djoko Damono
Rizki Ramadan

Sapardi Djoko Damono

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.

aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.”

Apa yang kalian rasa dan ingat ketika membaca penggalan puisi di atas? baper berkepanjangan nggak? Hehe. Coba bayangin deh, bagaimana kayu yang dibakar api merasakan cinta yang sederhana?

Puisi di atas adalah salah satu puisi dari penyair Sapardi Djoko Damono. Di pelajaran bahasa Indonesia, pasti kalian pernah mendengar namanya.

Beliau adalah penyair Indonesia yang karyanya dianggap abadi. Pada 20 Maret kemarin, sehari sebelum Hari Puisi Internasional, Sapardi baru saja berulang tahun yang ke-77,. Pada Rabu (22/01) perayaannya digelar di Bentara Budaya oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama. Di acara tersebut, penyair kelahiran Surakarta 1940 ini sekaligus menerbitkan 7 buku

Untuk kalian yang belum kenal baik, nih, HAI ceritain kenapa Sapardi itu adalah sosok penyair yang keren banget.

1. Puisinya Ringan dan Penuh Makna.

Sapardi lebih sering memakai kata-kata yang sudah kita akrabi dalam percakapan sehari-hari. Untuk bisa membacai puisinya pun kita nggak perlu sampai mengernyitkan dahi untuk menangkap maknanya.

Joko Pinurbo (Jokpin), penyair yang ada di generasi bawah Sapardi, adalah salah satu sosok yang mengidolai karya-karya beliau.

Menurut Jokpin di acara tersebut, seperti dilaporkan Kompas, puisi Sapardi itu memiliki permainan logika dan bahasa yang ringan dan cair, tetapi reflektif dan kontemplatif. Sapardi jago bikin suatu peristiwa sehari-hari jadi sesuatu yang bikin orang tercenung dan merenung, membuat orang bisa berhenti dari keriuhan dunia untuk bisa mengendapkan diri.

Coba baca dan hayati puisinya yang satu ini deh.

"Hatiku selembar daun"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x