Coba hitung, berapa jumlah solois cewek yang memilih jalur pinggir (indie)? Lalu, ingat-ingat juga siapa saja musisi yang fokus menyajikan musik pop bernuansa retro? HAI yakin nggak lebih dari hitungan jari yang kamu dapat. Karena itu, kehadiran Vira Talisa dengan musik retro pop ini akan menarik. Apa lagi suaranya Vira itu, lho, bikin get up, get down, dan selalu pengen see you tomorrow lagi.
Di antara kawula Soundcloud, nama Vira Talisa tentu mencuat. Sejak pertama kali muncul dengan cover lagu Fly Me To The Moon milik Frank Sinatra, pada 26 Desember 2012, lagu baru Vira nggak pernah bikin pendengarnya ragu untuk kasih Like dan memutarnya berulang-ulang. Apalagi ketika ia cover lagu band retro pop paling pamor di Tanah Air, White Shoes and The Couple Company. Oom Leo, pencipta lirik Kisah dari Selatan Jakarta untuk WSATCC mesti kagum ketika Vira membawakan ulang lagu itu.
Berkat Waktu Luang di Perancis
Vira mulai pede dengan musiknya saat ia kuliah visual Art di Universiteit Rennes 2. Karena kelimpahan banyak waktu luang, Vira jadi rajin mengulik passion yang udah mulai tumbuh sejak ia suka denger musik latar film Disney dan The Beach Boys.
"Gue rekaman di kamar. Sebelumnya sih udah sering nulis lagu, tapi belum ngerti cara nyampur-nyampur track-nya," kata cewek yang saat kecil pernah les piano, les biola dan minta diajari gitar pada omnya.
Vira mengaku, tinggal di Perancis cukup memengaruhi dalam memperdalam minat musiknya. Referensi musiknya bertambah, ia juga bertemu teman-teman yang punya satu selera dengannya, bahkan ia sempat bikin trio folks bersama temannya dan sudah tiga kali manggung di sana. Vira juga hobi mengunjungi sebuah bar yang suka menampilkan pertunjukan musik secara proper.
Wacana untuk menerbitkan EP mulai mencuat pada 2014, yaitu sejak temannya yang bekerja sebagai produser tertarik dengan lagu Vira di Soundcloud.
"Dia nanya, gue punya materi atau nggak. Kebetulan gue punya tapi belum pernah dipublis. Lalu gue diajak main ke studionya satu hari, merekam satu lagu. Iseng."
Setahun berselang, akhir 2015 tepatnya, label rekaman yang bermarkas di Bandung, Orange Cliff, menghubungi Vira.
"Bikin album, yuk," kata Vira membunyikan ucapan dari pihak label.
Dengan mudahnya, tawaran itu Vira terima. Walau belakangan ia sempat surprised label rekaman yang sebelumnya kental dengan musik rock yang menawari. Maret 2016 Vira mulai bulak-balik studio hingga Juni 2016.
"Penulisan lagunya udah lama, sebenernya, tapi baru mulai digarap saat itu. Ada yang cuma baru jadi musiknya doang, ada yang cuma liriknya. Gue yang compose sendiri materi awalnya. Waktu pengerjaannya, dapat masukan dari para musisinya. Tapi tetap gue yang nge-direct," cerita Vira.