Firza Adeva, ketua panitia ACEX SMP Labschool Kebayoran Jakarta bercerita ke HAI tentang program yang dipimpinnya. Dalam mempersiapkan, nggak sedikit masalah yang dihadapinya. Dari mulai panitia yang susah diajak kerja, konsep yang sering ditolak pihak sekolah, sampai urusan manajemen waktu. “Sebulan sebelum acara kami sering pulang malem,” kata Adeva.
Udah gitu yang paling menantang bagi Adeva yang diamini juga oleh wakil ketua, Rahma Azahra, adalah tentang menyatukan suara dari banyak kepala. “jumlah panitia ada 172 anak, belum lagi ada guru dan pihak orang tua yang ikut. Kami harus bisa menyatukan banyak kepala itu menjadi satu konsep,” kenang Rahma.
Tapi, baik Rahma atau Adeva nggak gentar. Semua masalah yang dihadapinya itu ya dianggap biasa. Namanya juga berorganisasi. Walau sempet sampe ada yang nangis-nangisan, pada akhirnya ikut aktif di kepanitiaan ini bawa banyak pelajaran.
Yap, mulai berorganisasi sejak dini adalah pilhan yang tepat. Inilah beberapa keuntungannya.
- Ilmu Kita Bukan Cuma Dari Kelas dan Buku Pelajaran
Tetapi juga dari berorganisasi, memimpin temen-temen, menyatakan pendapat, dan mengeksekusi ide. Kan, dalam belajar itu materinya harus seimbang. Segala teori yang kita pelajari di kelas dan buku itu penting, tapi kalau Cuma pintar di akademik, kan, sayang juga. Lebih baik kalau diimbangi dengan kecakapan di organisasi. Ya, nggak?- Belajar Bagi Waktu
Sementara orang-orang lain baru mulai belajar bagi waktu saat kelas XII ketika mereka udah kudu bimbel, ekskul, dan ngerjain tugas, kita yang berorganisasi dari SMP pasti jadi lebih jago deh mengatur jadwal sehari-hari. Selama jadi panitia kan kita terbiasa untuk ikut rapat sepulang sekolah, atau nyari dana di hari Minggu.- Belajar Bekerja Sama
Ngerjain tugas kelompok memang cara yang baik juga untuk ngelatih kerja sama, tapi dengan menjadi panitia kita akan lebih terlatih lagi. Soalnya, tanggun jawab dari hasil kerja sama itu lebih gede.Membuat satu angkatan bisa solid menghadiri rapat itu nggak gampang, lho. Memilih ide mana yang perlu diwujudin dari hasil tukar pendapat juga, menantang.
- Nggak Baper Menghadapi Masalah
Yap, seperti kata Adeva, mempersiapkan program itu penuh dengan konsekuensi dan resiko. Konsep yang ia ajukan saja, sering ditolak oleh pihak sekolah. Bahkan, pernah juga tuh konsep diubah sekolah sehari sebelum acara. Kalau nggak tegar, panitia bakal Cuma bisa gondok dan baper sepanjang hari aja, tuh. Padahal, kan, seharunya bisa tetep nyari solusi dan menyiapkan rencana cadangan.- Siap Mental Untuk Ikut Panitia Acara Lebih Besar Saat SMA
Tiap lagi mau bentuk kepanitiaan, pasti kan dicari anak-anak yang udah punya pengalaman sebelumnya. Nah,kita-kita yang udah aktif bikin program selama SMA pasti bakal ditunjuk langsung tuh. Bukan nggak mungkin juga langsung diminta jadi panitia inti. Ya, nggak?!