Kalau paslon 2 terpilih, mereka harus banget jaga omongan. Gue harap paslon no 2, bisa menunjukkan ke rakyat kalau mereka punya etika biar kasus yang sekarang nggak keulang lagi, bisa bikin Jakarta menjadi kota yang welcome untuk setiap orang dan nyaman buat siapapun yang tinggal di sini. Jakarta itu buas banget, pemimpinnya harus bisa lebih.”
- Blessdy Clementine, 17 Tahun, Jakarta Pusat:
Pilihan gue dipengaruhi oleh orangtua, video yang gue nonton di YouTube,dan nontonin debat. Sebagai pelajar, secara tekstual gue nggak tau visi misi mereka di bidang pendidikan, tapi implementasinya yang paling booming sih Kartu Jakarta Pintar ya. Meski gue nggak ngerasain langsung karena masih golongan mampu dan sekolah swasta, tapi anak-anak pembantu dan sopir gue pada dapet dan mereka sangat terbantu. Harapannya kalo no 2 terpilih, semoga banjir makin berkurang, pelayanan publik dan transportasi semakin lancer, koruptor abisin aja semua, untuk pak Ahok, semoga bicaranya diperhalus."
Kata Pendukung Pasangan Calon 3
- Savira Yuniar Adelina, 17 Tahun, Jakarta Selatan
Terus pas di tempat les juga kakak-kakak yang ngajar itu pernah cerita kalau pak Anies itu bener-bener mengutamakan pendidikan di Indonesia. Dia kan pernah jadi menteri pendidikan kan, nah terus dia juga pencetus Indonesia Mengajar. Nah dari situ alasan kenapa gue dukung pasangan nomor 3 ini.
Positifnya dari pasangan ini karena program kerjanya yang mengutamakan pendidikan dan negatifnya, karena pak Anies sempat di’pecat’ jadi Menteri dan pak Sandiaga punya track record pernah korupsi.
Pesan untuk paslon ini, semoga nggak ada kasus korupsi ya pak! Tepatin janji-janji sewaktu kampanye jangan cuman omong doang, terus majuin pendidikan di Jakarta ya pak! Jangan sampai ada yang putus sekolah.
- Saffa, 17 Tahun, Jakarta Pusat
Gue sangat ngeliat visi-misi mereka tentang pendidikan karena gue termasuk orang yang sangat mengedepankan pendidikan. Sejauh ini pendidikan di Jakarta sendiri belum merata. Gue tinggal di lingkungan agak “ke bawah”, dan gue ngeliat mereka kurang mendapatkan pendidikan. Kadang gue nanya “kok di ibukota ini masih berpikiran stereotype konservatif?”
Kebetulan visi misi Pak Anies sejalan dengan harapan gue. Apalagi tentnag anak nggak boleh pulang malem. Berarti kan sekolahnya pulang lebih cepet. Percuma sekolah 8 jam tapi pada terbebani semua muridnya. Gue juga setuju tentang penghapusan tugas jadinya nggak ada PR. Kasian kan udah pulangnya lama, mesti ngulang pelajaran, masih harus kerjain tugas. Pendidikan sih udah pasti! Sebuah daerah akan maju jika pendidikan ditunjang dengan baik. Jadi harapannya, kalau mau buat Jakarta maju, benerin dulu SDMnya!”
Kalau ada yang punya pendapat berseberangan, sampaikan dengan santai dan damai ya kakak-kakak.
Happy voting!