Follow Us

Sekolah Terlalu Banyak Ngasih PR? Adukan Ke Dinas Pendidikan Aja, Bro!

Rizki Ramadan - Kamis, 29 September 2016 | 13:30
Foto ilustrasi, menampilkan siswa SMAN 65 Jakarta sedang mengerjakan tugas sekolah
Rizki Ramadan

Foto ilustrasi, menampilkan siswa SMAN 65 Jakarta sedang mengerjakan tugas sekolah

Belum lama lalu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ngeluarin kebijakan untuk daerah pimpinannya, yang bikin ngiler pelajar SMA se-indonesia. Pak Dedi melarang sekolah memberi PR akademis untuk pelajar dari tingkat SD-SMA.

Katanya, tugas sekolah yang diberikan harus berupa tugas yang aplikatif di kehidupan sehari-hari siswa.

"Contohnya pelajaran Bahasa Indonesia, bisa memberikan tugas membuat cerpen tentang sang gembala. Mulai dari pengalaman, hingga penghayatannya," kata Pak Dedi seperti dikutip Kompas.com.

Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Purwadi pun menyatakan setuju dengan penerapan aturan seperti di Purwakarta tersebut. Bahkan, ia mendorong agar pemerintah daerah lain juga mengikutinya. “Kebijakan tersebut harus ada di setiap daerah. PR disesuaikan dengan kearifan lokal setempat,” katanya.

Saat HAI cerita bahwa pelajar zaman sekarang ini sering ngeluh soal PRnya yang numpuk, Pak Purwadi kaget, lho. “Kalau tugasnya memberatkan, ya nggak direkomendasikan. Adanya PR itu menunjukkan kalau proses pembelajaran di kelas ada yang nggak benar. Seharusnya kan bisa selesai di sekolah. Kurikulum sekarang kan mengejar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal, RED) dan itu nggak mesti dicapai lewat tugas sekolah, kan,” lanjut beliau.

Pak Purwadi juga menduga, beberapa guru yang hobi ngasih tugas itu karena punya pemikiran yang salah. Katanya, “Guru, kadang, kalau nggak ngasih tugas ngerasa nggak berwibawa. Ngerasa pelajarannya nggak dihargai. Padahal kan nggak begitu seharusnya.”

Nah, ini saatnya bertindak, bro. Kalau lo yakin tugas dari sekolah lo kelewat banyak, aduin aja bro! jangan sampe lo malah stress.

“Jika merasa diberatkan dengan PR sekolah, siswa bisa meminta orangtuanya untuk mengadukannya ke Dinas Pendidikan setempat. Nanti Dinas akan menegur pihak sekolah,” tutup Pak Purwadi.

Kesimpulannya, untuk menghadapi PR sekolah ini, kita nggak boleh terima-terima aja. Tujuan utama PR itu, kan, biar kita makin paham sama pelajaran. Kalau yang terjadi malah sebaliknya, kita jadi takut sama pelajarannya, kan, nggak bener tuh. Setuju?

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest