Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Wow, Tim Suporter Sekolah Cewek Ini Suka Headbanging di Tribun

Rizki Ramadan - Selasa, 06 September 2016 | 12:30
tim suporter SMA Stella Duce Yogyakarta
Rizki Ramadan

tim suporter SMA Stella Duce Yogyakarta

Berparas ayu, bersuara menggemaskan nyatanya nggak bikin warga sekolah khusus cewek satu ini berdiam diri ketika berada di sebuah tribun pertandingan.

“Cikal bakalnya dulu tahun 2008 dua guru kami, Pak Lishartanto dan Bu Yuniaryani merasa kekompakan kami kuat ketika menonton pertandingan, dari situlah muncul inisiatif membentuk suporter sekolah We Are Stece,” buka Klara Santi siswi kelas XII.

Loyalitas WAS nggak perlu diragukan lagi, hampir di setiap laga pertandingan bahkan lomba lain sekalipun mereka selalu hadir mendukung, Nggak main-main sebanyak 600 massa tercatat pernah dikerahkan, bahkan sampai pernah sewa dua bus khusus untuk mendukung laga di luar kota.

“Prinsipnya kesadaran jadi bukan paksaan, dicibir atau ditolak saat ngajak temen sendiri pun nggak jarang. Paling meriah pas final DBL kemarin itu sampai 5 tribun full diduduki We Are Stece,” timpal Karin, pengurus lain yang juga seangkatan dengan Santi.

Aksi mereka saat mengokupasi tribun pun terlihat gahar dan cukup jadi sorotan seisi arena pertandingan. Khususnya saat mengumandangkan jargon andalan “We are-we are stece” berulang kali dibumbui akhiran “awww” sambil headbanging.

“Sampai detik ini kita punya sekitar 23 koreo dan yel-yel andalan yang harus dihabiskan selama pertandingan berlangsung. Itu ciptaan kami sendiri dan peninggalan dari turun menurun alumni. Biasanya sebelum berlaga, dalam seminggu kita bisa sampai 3 kali latihan koreo serta yel-yel di Sekolah,” repet Santi lagi.

Gimmick pendukung berupa seragam kaos, 3 set drum, simbol tulisan stece, cat muka, menjadi ciri khas suporter yang pernah menyabet best coordinator dan best supporter diajang Development Basketball League (DBL). Oya, di momen tertentu kadang atribut mereka berkonsep atau bertema khusus!

“Kami pernah tampil berkonsep Hawaii dengan mengenakan kalung dan gelang ala-ala gitu,” celetuk Caca, pengurus berpipi chubby.

Nggak heran jika kemudian We Are Stece banyak disegani sekolah lain. Buktinya, selain nggak pernah terlibat aksi anarkis, mereka juga ogah meladeni suporter lawan yang sinis.

“Kita malah disegani sama panitia dan lawan karena jarang juga cewek-cewek kompak kayak gini. Paling parah mungkin cuma digoda tengil sama cowok gitu, seperti manggil-manggil nggak jelas atau minta kenalan langsung usai suporteran,”tutup Santi. Wah jelas tuh, kalian lucu-lucu sih! Hehe....

Mars We Are Stece

Sewaktu aku masih kecil,

Ku tak tahu apa itu yang nyempil, Ku sentil-sentil eh ternyata upil

Sewaktu aku masih tolol, Ku tak tahu apa itu yang nongol, Ku senggol-senggol eh ternyata itu botol

Sewaktu aku masih muda, Ku tak tahu apa rasanya cinta, Ku coba-coba eh ternyata enak juga

Sewaktu aku masih lugu, Ku tak tahu apa yang biru, Ku ragu-ragu eh ternyata Stece Satu

(Reff Jargon Stece -headbanging): We are, We Are Stece! Awww! Stece! Awww! 3x

Penulis: Rasyid Sidiq

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x